Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Friday, April 29, 2016

Bisnis Bitcoin Jangan Takut Rugi Dulu!



Hello Katabah!
Walaupun Bitcoin sudah sangat populer di Internet, tapi untuk banyak orang yang belum tertarik bisnis online ternyata masih asing. Bahkan mungkin mereka belum pernah mendengarnya. Ini yang saya temukan di sebuah perguruan tinggi.


Kita tinggalkan dulu tentang masih banyaknya mahasiswa yang belum tahu Bitcoin. Kita bahas saat ini orang-orang yang sudah tahu Bitcoin terlebih dahulu.

Sebagian orang merasa takut untuk berbisnis online. Kenapa? Karena takut tertipu. Saya suka bertanya: “Memangnya bisnis di dunia nyata selalu aman dari penipuan?” Tentu tidak, kan?

Saya khawatir terhadap orang-orang yang ketakutan bisnis online itu sebenarnya mereka juga tidak pernah bisnis di dunia nyata juga. Bentuk bisnis apapun yang ditawarkan, mereka tolak karena takut rugi. Semoga kekhawatiran ini salah!

Padahal jika kita ingin mengambil pengalaman dari bisnis online seperti bisnis Bitcoin, maka ini bisa menjadi langkah memulai bisnis dengan modal yang relatif sangat kecil.

Di dunia nyata, untuk jualan bakwan di roda saja tidak cukup dengan modal Rp 1 juta. Mungkin 1 juta itu hanya cukup untuk gerobaknya, belum termasuk bahan-bahan dan waktu yang harus kita gunakan untuk berjualan.

Sementara itu, dengan Bitcoin kita bisa memulai bisnis dengan modal Rp 100.000 tanpa perlu kehilangan pekerjaan atau bolos kuliah.

Bagaimana kalau uang Rp 100.000 itu tidak kembali alias rugi?
Ini dia masalahnya. Kita ingin banyak uang tapi tidak mau bisnis. Kita ingin bisnis tapi tidak berani menghadapi kerugian.

Padahal uang Rp 100.000 sudah biasa Anda ‘buang’ tiap bulan. “Hah, dibuang?” Ya, banyak di antara Anda yang “membuang” uang Rp 100.000 tiap bulan.

Anda jajan Rp 10.000 per hari?
Maka Anda sudah menghabiskan Rp 300.000 per bulan.

Bukankah jajan itu sudah kebiasaan?
Ini yang saya tidak paham sejak dulu sekolah. Mengapa banyak siswa/mahasiswa yang ke kantin tiap hari, padahal mereka tidak punya uang.

Ingin bukti bahwa yang ke kantin itu tidak punya uang?
Coba ingat-ingat! Pernah teman Anda meminjam uang untuk jajan Rp 500 atau Rp 1.000?

Atau bahkan pernahkah teman Anda minta ditraktir? Apalagi saat ulang tahun?

Kalau jawabannya “pernah”, maka itu buktinya bahwa tidak semua orang ke kantin itu punya uang.

Kalau begitu, kenapa harus memaksa diri ke kantin?

“Saya lapar karena belum makan di rumah.”

Mulailah masak sendiri! Minimal bisa membuat nasi goreng sendiri. Dengan makan di rumah, uang jajan Rp 300.000 per bulan itu bisa aman dan tetap ada di saku Anda.

Nah, kalau uang Rp 300.000 sudah ada di saku, maka mulailah Anda berbisnis online. Takut rugi….?

Coba dulu Rp 100.000 untuk bisnis! Sisanya simpan di saku.

Berdasarkan pengalaman saya, kerugian Rp 100.000 pertama kali akan membuat hati dag-dig-dug dan merasa kecewa dan kapok.

Kalau merasa kecewa karena uang Rp 100.000 tidak kembali, maka bacalah motivasi para pebisnis yang bertebaran di internet.

Setelah hati tidak terlalu tegang, coba lagi bisnis online! Misal dengan modal Rp 50.000 atau Rp 10.000. Jadi, Anda masih punya sisa modal Rp 150.000.

Kemudian Anda rugi lagi?
Coba rasakan, apakah kekecewaan Anda akan sebesar ketika mengalami rugi yang pertama kali?

Saya sendiri merasa bahwa kerugian yang kedua itu terasa lebih ringan dari yang pertama. Maka pantas kalau ada yang mengatakan bahwa Sang Penemu Lampu Pijar, Thomas Alpha Edison mengalami sukses dalam penemuannya setelah melakukan 1.000 kali percobaan.

Seandainya Edison tidak berani mengalami berbagai kegagalan sangat mungkin beliau tidak akan menjadi penemu lampu pijar yang sangat terkenal sampai saat ini.

Ah, Edison kan ilmuwan…! Saya kan bukan ilmuwan.
Coba saja Anda melakukan eksperimen kecil-kecilan. Misalnya, menulis 1 lembar di komputer tiap hari. Lakukanlah selama 1 bulan!

Setelah itu cek, apakah tulisan Anda ada yang salah? Minimal salah ketik. Dari pengalaman saya, pasti ada yang salah ketik.

Apakah Anda tidak berani lagi menulis di bulan berikutnya karena takut salah ketik? Saya menduga bahwa Anda akan lebih berani menulis walaupun banyak salah ketik.

Coba bandingkan dengan orang-orang yang tidak biasa menulis tiap hari! Mereka baru mengetik satu kalimat atau satu paragraf juga sudah sibuk mengedit karena takut salah ketik.

Mari bandingkan dengan yang sudah terbiasa mengetik. Banyak dari para penulis yang menulis ratusan lembar bahkan ribuan lembar, padahal masih banyak salah ketik. Apakah mereka merasa bersalah? Kemungkinan besar mereka santai-santai saja karena pengetikan mereka akan diperbaiki pada tahap selanjutnya.

Jika mereka harus memperbaiki pengetikan dalam setiap kalimat atau paragraf secara langsung pada saat itu juga, maka ide menulisnya akan lari entah ke mana.

Jadi, mari berbisnis online sejak dini. Bisnis Bitcoin bisa menjadi langkah awal yang bisa dilakukan. Semoga sukses!
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)