Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Friday, August 15, 2014

TV One dan Metro TV Kembali Tidak Netral

Setelah selesai pencoblosan Capres dan Cawapres 9 Juli 2014, berita yang ditayangkan TV One dan Metro TV sudah memberikan tanda-tanda berimbang.

Hal ini mungkin menjadi harapan bagi sebagian masyarakat yang sudah lama memperhatikan TV One pro-Prabowo, dan Metro TV pro-Jokowi.


Namun ketika sidang gugatan Pilpres Prabowo mulai dilaksanakan, berita kembali memberikan sinyal-sinyal keberpihakan lagi.

Walaupun sekarang yang sering muncul adalah narasumber pakar politik atau hukum tata negara, namun stasiun TV tampak lebih suka menghadirkan narasumber yang pendapatnya mendukung salah salah satu Capres.

Kalau narasumber berpendapat gugatan MK tidak akan berhasil, saya merasa lebih sering muncul di Metro TV. Sebaliknya, apabila narasumber berpendapat gugatan Prabowo akan dikabulkan MK, saya merasa mereka sering muncul di TV One.

Semoga saja perasaan di atas hanya dialami saya saja. Namun kalau benar kedua stasiun TV tersebut berpihak lagi, maka pelajaran besar bagi kita adalah

Sebaiknya pemilik stasiun TV itu tidak terlibat pada politik praktis agar pemberitaannya berimbang. Sebenarnya stasiun TV yang tidak dimiliki oleh politisi juga ada kemungkinan berpihak, namun biasanya masih agak berimbang.

Namun demikian, saya tidak setuju dengan usulan sebagian masyarakat untuk menutup Metro TV dan TV One karena kedua stasiun ini masih unggul dalam program pemberitaan daripada stasiun TV lain yang menayangkan acara-acara komedi dan sinetron yang kurang berkualitas.


Jadi, nonton berita yang tidak netral atau nonton acara lain yang konyol ya…?
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment