Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Friday, June 17, 2016

Benih Kangkung Darat Ditutup Tanah, Kenapa?



Hello Katabah!
Tips menanam kangkung darat dapat dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Maksudnya, berbeda cara menaruh benih kangkung darat yang masih berupa biji.


Cara pertama, biji kangkung darat ditanam di lubang, kemudian ditutup tanah.

Cara kedua, biji kangkung diletakkan di atas tanah, tanpa lubang dan tanpa ditutup tanah.

Berdasarkan pengalaman orang lain dan pengalaman Abah sendiri, kangkung darat bisa tumbuh dengan dua cara di atas. Kalau sama-sama bisa tumbuh, kenapa harus ada dua cara? Berikut ini jawabannya:

A. Biji Kangkung Ditutup Tanah
1. Lebih aman dari gangguan hama, seperti ayam
Gangguan ayam tidak selalu dipatuk, tapi bisa juga dicakar-cakar menggunakan kakinya. Tidak ada ayam? Burung juga bisa iseng tuh!

2. Lebih aman dari terik matahari
Biji yang baru berecambah disarankan selalu berada dalam tanah yang lembab. Jadi, jika tanahnya terlalu kering karena sinar matahari, maka bisa menghambat pertumbuhan kecambah, bahkan mati.

3. Lebih aman dari tergerus air hujan
Ketika biji kangkung ditanam di dalam lubang yang tertutup tanah, maka tidak terlalu khawatir terbawa air hujan, apalagi hujannya deras.

4. Jumlah biji kangkung lebih terukur
Ini dibutuhkan untuk mengatur jarak satu tangkai kangkung dengan tangkai yang lainnya. Terlalu dekat akan menyebabkan tangkai kangkung kecil-kecil. Jarak terlalu jauh akan merugikan kita karena boros lahan.

5. Pekerjaan bertambah
Ketika kita menaruh biji kangkung di dalam lubang dan kemudian menutupnya dengan tanah, maka pekerjaan pun akan bertambah. Bahkan, jika area lahannya sangat luas, maka kita harus membayar orang lain walau hanya untuk menanam biji.

B. Biji Kangkung di Permukaan Tanah (Tanpa lubang)
1. Mudah terserang gangguan hama, seperti ayam
2. Tanah mudah kering karena terkena sengatan terik matahari
3. Mudah tergerus air hujan
4. Jumlah biji kangkung kurang terukur
Karena biji kangkung dilempar di atas permukaan tanah, maka kita tidak bisa mengontrol dengan baik berapa jarak antar satu tangkai kangkung dengan yang lainnya.

Menabur benih dengan dilempar ini bukan hanya berpengaruh pada semrawutnya jarak tanam, tapi bisa boros benih.

Menurut Abah, poin 4 ini mungkin akan sangat kesulitan dilakukan oleh para petani pemula. Sedangkan para petani yang sudah berpengalaman biasanya sudah bisa memperkirakan seperti halnya seorang juru masak memberi garam di masakannya.

5. Pekerjaan berkurang
Karena benih hanya dilempar di atas permukaan tanah, maka satu orang bisa menyelesaikan lahan yang luas dalam waktu relatif singkat. Sambil berjalan di pinggir bedengan, kita bisa melempar-lempar biji kangkung, bukan?

Lalu, pilih cara yang mana?
Sampai saat ini, saya merasa menaruh biji kangkung di dalam lubang itu relatif lebih bagus walaupun harus bekerja lebih ekstra.

Namun jika menanam kangkung darat tersebut tidak bertujuan untuk bisnis, maka ditabur bebas juga tidak masalah karena akan tetap tumbuh dan bisa ditumis bersama keluarga tercinta.
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)