Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Friday, March 20, 2015

‘Polisi’ Lalu Lintas Penipu Pulsaku, Hati-Hati…!

Barangkali ada yang belum tahu modus penipuan pulsa seperti ini, saya ceritakan ya…agar lebih waspada. Yang sudah tahu, lewat saja…!

Kemarin sore, kakak saya menerima telepon tanpa nama. Setelah beberapa kali tidak diangkat karena sedang ada pekerjaan, kemudian diangkat.

Sang penelepon mengaku bahwa dia keponakan saya. Ia mengaku sedang terkena tilang menuju rumah kakak.


Kakak menyerahkan telponnya ke saya. Saya ajak ngobrol. Benar saja suaranya mirip keponakan saya dan dia dengan suara kebingungan minta bantuan saya untuk berbicara ke Polisi yang menangkapnya lewat telepon.

Sang polisi pun berbicara dan mengkonfirmasi bahwa keponakan saya sedang terkena razia besar-besaran, sepeda motor dan orangnya ditahan.

Setelah polisi itu bertanya tentang hubungan saya dan keponakan saya, kemudian ia bertanya: “Saudara Bapak ditilang karena tidak membawa STNK dan SIM. Apakah persoalan ini mau diselesaikan di pengadilan atau secara kekeluargaan.”

Saya bilang: “Kalau secara kekeluargaan seperti apa, Pak?”
Polisi: “Saudara Bapak baru membayar denda Rp 50.000, namun masih kurang Rp 450.000 lagi. Bapak boleh kirimkan kurangnya.”

Saya: “Ah, saya hanya punya Rp 100.000, Pak.”
Polisi: “Oooh terlalu jauh ya dari besar dendanya, Pak. Tapi enggak apa-apa, silahkan Bapak kirimkan saja dendanya dalam bentuk pulsa seharga Rp 100.000. Silahkan tuliskan nomor HP atasan kami ini.”

Saya mulai curiga, apalagi setelah memperhatikan gaya Pak Polisi yang berbicara hampir tidak memberikan celah kepada saya untuk berbicara.

Pak Polisi pun beberapa kali menegur saya: “Jangan berbelit-belit ya Pak, jangan mengulur-ngulur waktu! Kami masih harus menangani pelanggaran yang lain.”

Saya heran, kenapa Pak Polisi menegur saya, padahal saya tidak banyak bicara, selain “Ya Pak, baiklah Pak”. Kecurigaan semakin kuat.

Karena tadi menggunakan HP kakak, saya coba menghubungi keponakan dengan nomor yang sudah terdaftar di HP saya. Eh, ternyata keponakan saya aman-aman saja. Ia sedang sibuk kerja di Subang, padahal Polisi mengaku menangkap keponakan saya di Bandung. Ha…ha…

HP kakak berdering lagi. Polisi menyuruh saya jangan menutup telepon dan segera mentransfer pulsa.

Karena saya sudah tahu ditipu. Akhirnya, saya pancing untuk terus bicara. Weleh-weleh, benar saja Pak Polisi dan yang mengaku keponakan saya semakin ingin meyakinkan saya agar percaya.

Akhirnya, saya nasehati aja baik-baik agar mereka tidak nipu. Kasihan, mereka sedang butuh uang kali…he..he..

Eh, Pak Polisi dan yang mengaku keponakan saya yang palsu, terus aja nyerocos minta dikirim Pulsa Rp100.000 dan tetap ngaku benar-benar sedang ditilang. Ya, ampuuun….

HP pun di-silent. Akhirnya, mereka selesai juga dan mematikan HP-nya……

Catatan:
1. Kejadian yang sebenarnya jauh lebih meyakinkan. Dan saya menduga gertakan-gertakan Pak Polisi Palsu itu menggunakan kata-kata Hipnotis.

2. Orang yang mengaku saudara saya sengaja suaranya dipelankan sehingga agak sedikit samar-samar. Tapi karena kepala saya mungkin sudah terpengaruh dan merasa kasihan, jadi terdengar sangat mirip dengan saudara saya.

3. Ini penipuan karena tilang, tetangga saya ada yang ditipu karena saudaranya masuk rumah sakit setelah kecelakaan. Untung tidak jadi tertipu.

4. Kalau Anda diminta uang atau pulsa, maka tenanglah dulu. Segenting apapun, apalagi nomornya tidak dikenali, maka tenang dulu, sempatkan Anda menuliskan sesuatu, misal: minta alamat yang menelepon, minta kontak resmi, minta nama penelopon dan jabatannya. Pokoknya sempatkan Anda berbuat sesuatu sambil menerima telepon agar kita tidak terlalu terhipnotis dan akal sehat kita berjalan lancar.

Bahkan nomor telepon yang sudah terdaftar di HP kita juga bisa saja penipuan, misal karena HP yang bersangkutan ada yang mencuri. Ini pernah kejadian juga, seorang dosen kehilangan HP. Kemudian banyak teman-teman dosennya diminta pulsa Rp100.000. Hampir saja pulsa para dosen jadi korban, untung segera sadar dan curiga!!!


Semoga penipuan ini tidak menimpa teman-teman semua ya…Waspadalah….!
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment