Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Friday, June 26, 2015

Kamus Bahasa Arab Target Bulan Ramadhan Ini

Menjelang Ramadhan tiba biasanya saya mencoba untuk memiliki target yang agak berbeda dari orang lain. Yang sangat booming di kalangan teman-teman saya dalam mengisi Ramadhan adalah membaca Quran sampai tamat. Setelah tamat, kemudian syukuran nasi kuning.

Mungkin karena saya ingin berbeda, maka membaca Quran sampai tamat itu masih belum menarik hati karena saya tidak mau membaca Quran itu seperti membaca mantra yang mana seseorang akan membacakan mantranya dengan penuh harapan walaupun tidak tahu isi mantranya.


Saya lebih tertarik pada membaca Quran dan terjemahannya. Inginnya, membaca Quran dan tafsirnya. Ini juga tidak perlu dijadikan target yang harus dibangga-banggakan karena ada yang lebih penting, yaitu perubahan akhlak setelah bulan Ramadhan menuju yang lebih baik.

Target di atas (membaca Quran dan terjemahannya) ternyata banyak juga halangannya sehingga susah sekali tamat, apalagi kalau bertemu keinginan membaca penjelasan dari suatu ayat, semisal tafsir atau buku referensi lain. Apalagi di saat malas menghampiri… J

Bulan ini tanpa direncanakan dengan matang, saya memulai dengan penyusunan Kamus Bahasa Arab digital. Target pengguna utamanya adalah saya sendiri. Kenapa?

Saya merasa mencari arti kata dari bahasa Arab menggunakan kamus itu cukup sulit juga karena harus mencarinya dengan akar kata. Misal, dari buku tertulis ada enam huruf, maka saya harus mencari di kamus berupa kata dasarnya yang berjumlah tiga huruf. Ini seringkali membuat saya malas membuka kamus karena ilmu sharaf-ku hampir nihil.

Saya kira akan lancar-lancar saja menyusun kamus digital. Ternyata semangatnya hanya seminggu. Ada beberapa faktor penghambat, antara lain:
1. Kesulitan dalam proses digitalisasi (programming sampai tahap eksekusi)
2. Kurang sabar
3. Mudah terpancing peluang uang dari sumber lain J

Dengan merenungkan ketiga penghambat di atas, saya menganggukkan kepala: “Pantas saja, beberapa ilmuwan menulis karya besarnya dalam situasi sulit. Quiraish Shihab menyusun tafsir super tebal al-Mishbah pada saat kuliah di Mesir; HAMKA menyusun tafsirnya juga pada saat menjadi tahanan politik di penjara.”

Melihat kedua penulis di atas tampak jelas bahwa lingkungan mereka memang sangat mendukung untuk fokus menulis. Tidak terganggu dengan hingar bingar uang karena peluang bisnis sangat kecil; tidak pula terganggu dengan hasrat keserakahan karena mereka dalam keadaan pasrah (namanya juga mahasiswa dan tahanan, bisa kita bayangkan kekangannya).

Karena saya belum mampu menaklukkan tiga penghambat di atas, jadi merasa khawatir: “Jangan-jangan Ramadhan selesai, kamus bahasa Arab malah mangkrak.”


Sekarang saja saya sudah mulai mencoba membuat software belajar bahasa Arab. Nah, lho…bagaimana nasib kamusnya? Fokus itu memang tidak mudah, selalu ada saja alasan untuk menggodanya.
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment