Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Wednesday, December 9, 2015

Waspada Bisnis Online Penipu!

Hello Katabah!
Dulu itu saya menilai bisnis online penipu atau bukan itu dari jenis bisnisnya: misal: MLM, Money Game, dll. Tapi setelah memperhatikan aktivitas nyata di masyarakat, saya berubah pendapat. Ini alasannya:


Di masyarakat, kita sudah sangat akrab dengan kegiatan menabung di bank dan arisan. Kedua kegiatan ini suka dilakukan banyak orang padahal seringkali, jangankan bisa menambah untung, modalnya pun malah berkurang.

Coba kita nabung di bank. Setiap bulan dipotong untuk biaya administrasi sebesar Rp 5.500 dan biaya ATM Rp 1.500.

Ketika arisan juga begitu, uang kita malah dipotong untuk pengelola arisan. Tapi kenapa kita masih suka nabung dan arisan?

Ketika arisan, terbayang adalah bagian giliran arisannya. Misal, dengan storan Rp 10.000 per bulan, kita bisa menerima Rp 900.000 selama setahun. Padahal Rp 900.000 itu uang kita sendiri dan uang teman-teman yang telah distorkan selama 12 bulan. Harusnya kita menerima Rp 1.000.000, tapi karena harus dipotong pengelola, maka Rp 100.000 buat pengelola deh (misal).

Dengan kehilangan Rp 100.000 itu, apakah kita merasa tertipu? Tentu tidak, bukan? Banyak orang senang-senang saja dengan sistem arisan tersebut.

Lalu, muncul pendapat di Internet terkait money game atau MLM. Sebagian orang tidak menyukai kedua bisnis online tersebut karena menganut member bayar member.

Artinya, Member nomor 1 mendapatkan keuntungan dari Member nomor 2. Member nomor 2 mendapatkan untung dari Member nomor 3.

Saya menilai sistem member bayar member seperti di atas bukanlah penipuan selama perusahaan tersebut menyelenggarakannya dengan adil. Kalau tidak adil barulah penipuan. Tidak adilnya bagaimana?

Sebuah bisnis online dikatakan penipuan itu bukan karena Member bayar Member, tapi:

1. Pemilik perusahaan mengeruk uang dari para member, kemudian sebagian besar keuntungan digunakan untuk perusahaan sendiri.

2. Pemilik perusahaan mengumpulkan uang para member, kemudian kabur membawa uang tersebut dan tidak membayar member lagi.

Kedua cara di ataslah yang menyebabkan para member merasa tertipu. Seandainya, sistem member bayar member dikatakan penipuan, saya bertanya:

1. Bagaimana dengan adanya arisan?
2. Bagaimana dengan adanya asuransi?
3. Bagaimana dengan adanya pensiun?

Bukankah ketiga sistem di atas juga menganut mirip member bayar member? Perbedaannya (yang saya duga) antara lain:

1. Member bayar member-nya dilakukan dalam jangka panjang
2. Tidak semua orang menggunakan uang asuransinya hingga mati, maka uang tersebut akan menjadi anggaran yang akan dibayarkan kepada orang yang masih hidup. Bukankah angka kelahiran itu biasanya lebih banyak dari kematian? Dengan kata lain, orang yang bayar storan asuransi itu lebih banyak daripada yang dibiayai asuransi.

Saya tidak mengatakan Asuransi sebagai money game, tapi mirip money game. Asuransi tidak disebut money game karena mungkin saja dana yang sudah terkumpul akan diinvestasikan sehingga untungnya bisa untuk biaya asuransi.

Jadi, yang perlu diwaspadai dalam bisnis online itu: apakah pengelolanya akan kabur atau enggak? Makanya, mulailah dengan modal kecil dulu dan jangan terlalu besar menyimpan modal, kalau bisnis online tersebut belum jelas kredibilitasnya.

Jangan sampai, kita punya uang Rp 5 juta. Kemudian kita modalkan semuanya. Ini jangankan di dunia online, di dunia nyata juga jangan dilakukan dong….! Meskipun bisnis dengan teman atau dengan suatu lembaga yang tampak bonafid, tetap kita harus waspada atas penipuan yang mungkin terjadi.

Kita tahu bank? Pasti tahu ya…! Kadang-kadang ada berita tentang sebuah bank yang tidak mampu mengembalikan uang nasabahnya sehingga para nasabah harus demo dan menggugat ke pengadilan. Itu artinya kita harus selalu waspada terhadap penipuan walaupun lembaganya sekeren bank!

Ya, kalau bank-bank yang sudah terkenal – seperti BRI, BCA dan Mandiri, mungkin sudah relatif sangat aman dari penipuan.

Bagaimana pendapatmu?
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment