1.      Visibiliy: user mampu mengetahui apa yang akan dilakukan selanjutnya.   Voice-mail
 system telah membuat kehadiran dan jumlah menunggu pesan tidak terlihat
 (invisible), sedangkan answer machine telah membuat kedua aspek 
tersebut sangat visible (terlihat/tampak).
2.      Feedback:
 pengiriman informasi balik tentang tindakan apa yang sudah dilakukan 
dan apa yang sudah diselesaikan, memungkinkan orang melanjutkan 
aktivitas yang sudah dikerjakan. Berbagai jenis yang tersedia untuk 
desain interaktif –audio, tactile, verbal, visual, dan kombinasi dari 
padanya. Memutuskan yang mana kombinasi yang sesuai untuk jenis 
aktivitas dan interaktivitas yang berbeda itu penting. Menggunakan 
feedback dengan cara yang benar juga dapat menghasilkan visibility yang 
dibutuhkan untuk interaksi user.
3.      Constraints:
 menentukan cara-cara pembatasan jenis interaksi user yang dapat 
dilakukan pada momen yang diberikan. Praktek desain umum pada user 
interface grafis adalah menonaktifkan pilihan-pilihan menu tertentu 
dengan melindunginya, dengan demikian pembatasan (restricting) user 
hanya diizinkan pada tahapan aktivitas yang sudah ditentukan. Salah satu
 keuntungan bentuk pembatasan ini adalah mencegah user dari pemilihan 
pilihan yang tidak benar sehingga mereduksi peluang berbuat kesalahan. 
Penggunaan jenis representasi grafis juga dapat membatasi interpretasi 
user tentang masalah atau ruang informasi. Contoh, flow chart diagram 
menunjukkan objek mana yang saling berhubungan, sehingga pembatasan 
cara/informasi dapat dirasakan. Norman (1999) mengklasifikasikan 
constraints ke dalam tiga kategori: fisik, logik, dan kultural.
4.      Mapping: hubungan antara kontrol dan efeknya di dunia. Contoh pemetaan yang baik antara kontrol dan efeknya  adalah
 panah naik dan turun yang digunakan untuk merepresentasikan gerakan 
kursor ke atas dan ke bawah, secara berturut-turut, pada keyboard 
komputer. Memetakan berbagai perangkat bermain musik (contoh, MP3, CD 
player, tape recorder). Bagaimanakah kontrol playing, rewinding, dan 
fast forward yang dipetakan pada efek-efek yang diinginkan? 
Kontrol-kontrol itu biasanya mengikuti ketentuan umum penyediaan urutan 
tombol, dengan tombol play di tengah, tombol rewind di kiri dan 
fast-forward di kanan. Peta konfigurasi ini secara langsung disesuakan 
dengan arah tindakan.
5.      Consistency:
 mendesain interface untuk memiliki operasi serupa dan menggunakan 
elemen-elemen serupa untuk mencapai tugas-tugas serupa. Interface 
konsisten adalah yang mengikuti aturan, seperti menggunakan operasi sama
 untuk memilih semua objek. Contoh, operasi konsisten menggunakan 
tindakan input yang sama untuk menandai objek grafis apapun pada 
interface, seperti selalu mengklik tombol mouse kiri. Di samping itu, 
interface yang tidak konsisten berarti membolehkan pengecualian untuk 
sebuah aturan. Contoh ini adalah di mana objek-objek grafis tertentu 
(contoh, pesan email yang disajikan pada sebuah tabel) dapat ditandai 
hanya dengan menggunakan tombol mouse kanan, sedangkan semua operasi 
lainnya ditandai dengan menggunakan tombol kiri. Sebuah masalah yang 
tidak konsisten adalah sering berubah-ubah, menjadikannya sulit bagi 
user untuk mengingat dan membuat user lebih mudah berbuat salah. Salah 
satu manfaat dari interface konsisten adalah kemudahannya untuk 
dipelajari dan digunakan.
6.      Affordance:
 atribut objek yang memungkinkan manusia mengetahui bagaimana 
menggunakannya. Contoh, tombol mouse meminta dorongan (aktivasi 
klik)dengan cara yang secara fisik dibatasi dalam shell plastiknya. 
Secara sangat sederhana, to afford berarti “memberi petunjuk” (Mouse button affords pushing).
 Ikon harus didesain untuk memberi petunjuk click, scroll bars memberi 
petunjuk gerakan ke atas dan bawah, tombol memberi petunjuk untuk 
menekan tombol
Sumber: 2002. Gaynor, Editor. Interaction Design Beyond Human-Computer Interaction. USA: John Wiley & Sons, Inc.
| 
 
  "Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok." 
 | 
| 
  Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi | 
| 
 | 
No comments:
Post a Comment