Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Tuesday, April 9, 2013

Pendekatan Individual Untuk Peserta Didik Pemalu



Pendekatan Individual Untuk Peserta Didik Pemalu


Ada beberapa pendekatan kegiatan belajar mengajar yang dapat digunakan oleh seorang guru dalam mengelola kelasnya guna mendukung anak menjadi sukses dalam belajarnya. Salah satu pendekatan tersebut adalah pendekatan individual (Djamarah & Zain 2002). Pendekatan ini bermanfaat untuk mengetahui sifat masing-masing peserta didik, ada yang suka bicara, ada yang kurang bicara, ada pemberani, ada juga yang pemalu, dan banyak lagi sifat peserta didik yang sering kali berbeda-beda antara sifat peserta didik satu dengan yang lainnya.


Sebagai contoh, seorang guru harus mampu memberikan solusi belajar untuk peserta didik pemberani dan pemalu. Biasanya sifat pemalu dianggap lebih susah diajak belajar aktif di dalam suatu kelas. Mereka malu mengemukakan pendapat, malu bertanya, bahkan bisa saja malu bergaul sesama temannya. Sifat pemalu ini bisa saja menghambat keberhasilan belajarnya. Sehingga tugas guru adalah bagaimana menggali kemampuan anak tersebut, karena ada kemungkinan punya kemampuan hebat yang melebihi peserta didik lainnya, yang dapat diekspresikan dengan caranya sendiri.

Pendekatan individual dapat dijadikan salah satu pendekatan untuk menggali potensi peserta didik yang pemalu, antara lain:

1.      Bangun komunikasi yang lebih baik dengan mereka. Awali berbicara tentang hal-hal ringan yang kira-kira mereka tidak sungkan membicarakannya.

2.      Komunikasi sebaiknya dilakukan empat mata, walaupun ruangan tidak harus di ruangan tertutup, sambil istirahat saja bisa dilakukan di halaman sekolah sambil duduk berdampingan (kalau banyak temannya) atau berhadapan (kalau berduaan).

3.      Saat berjalan bersama temannya, sapalah dengan memanggil namanya.

4.      Lihatlah hasil lembaran tugas tulisnya, kalau mungkin catatannya. Lakukan sekilas saja sambil berjalan di kelas. Dari sini seorang guru dapat mengidentifikasi apa keunggulan mereka. Apakah termasuk rajin? Catatannya lengkap? Bahasa tugasnya menarik? Atau yang lainnya.

Bahkan bisa saja, guru memberikan tugas pilihan yang berbuah nilai bonus. Misalnya, bagi peserta didik yang mau membuat cerita harian, cerpen, puisi, ringkasan pelajaran yang disukainya, atau jenis tugas lain akan mendapatkan bonus. Nilai bonus berarti misalnya ditetapkan nilainya 10. Jadi, ketika nilai ulangan harian (yang diberlakukan untuk semua peserta didik) seorang anak memperoleh nilai 70, karena mengerjakan tugas pilihan, maka nilainya bisa meningkat menjadi 80. Hal ini memang membutuhkan perhatian ekstra dari guru, tapi ini bermanfaat untuk membangun kreativitasnya. Ada dugaan, orang yang malu bicara di kelas, dia masih punya kemungkinan memiliki keunggulan dalam tulis menulis. Tentu saja, topiknya sesuai kesukaannya masing-masing.

Satu hal positif selain mendapatkan nilai bonus, siapa saja orangnya apabila sudah mendapatkan kesuksesan/keunggulan dalam salah satu bidang, maka akan tumbuh kepercayaan dirinya lebih besar. Dengan demikian, setelah seorang murid pemalu mendapatkan nilai bonus, tidak menutup kemungkinan dia akan berani bicara di depan kelas juga.

"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment