Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Wednesday, June 5, 2013

Materi Pendukung Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan



Evaluasi pendidikan dianggap sangat penting untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajarannya. Tentu saja, hasil evaluasi pendidikan yang bagus harus ditunjang dengan perencanaan pembelajaran dan strategi belajar mengajar yang bagus pula.


Dalam sebuah buku Evaluasi Pendidikan karya Daryanto, dinyatakan bahwa pembahasan Evaluasi Pendidikan mencakup:

1.      Pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi pendidikan
2.      Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi
Prinsip-prinsip evaluasi mencakup keterpaduan, keterlibatan siswa, koherensi, pedagogis, akuntabilitas (Hlm. 19-21). Sementara itu teknik evaluasi mencakup teknik non tes dan teknik tes (Hlm. 28-35).

3.      Klasifikasi tujuan instruksional
4.      Berbagai teknik evaluasi
5.      Pengukuran ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dalam Pendidikan Agama Islam
6.      Prosedur pelaksanaan evaluasi
7.      Analisis butir-butir instrumen evaluasi
8.      Interpretasi nilai evaluasi

Untuk memahami mata kuliah ini, mahasiswa biasanya dibutuhkan kemampuan matematis juga, meskipun tidak terlalu rumit. Hal ini biasa dilakukan ketika melakukan penghitungan nilai tugas atau hasil ujian peserta didik, seperti ulangan harian, UTS, UAS, dan lain-lain.

Dari hasil penghitungan akan diperoleh beberapa hasil evaluasi, misalnya tentang tingkat kesulitan soal, tingkat keberhasilan peserta didik, kategori keberhasilan peserta didik (rendah, sedang, atau tinggi), dan lain-lain.

Yang jadi salah satu masalah di lapangan adalah seorang guru mengimplementasikan penghitungan di atas secara kaku, misalnya ada anak nilainya 5, maka langsung diberi 5 dan dicap tidak lulus. Padahal guru bersangkutan belum melakukan upaya ekstra untuk membantu anak tersebut, misalnya, menanyakan apa masalah anak, memberikan waktu belajar tambahan, dan lain-lain. Di sinilah biasanya muncul istilah guru/dosen killer. Yaitu guru/dosen yang pelit nilai, tanpa ada kompromi dan komunikasi yang baik.

Referensi
Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment