Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Saturday, November 16, 2013

Ide Kitaabah, Enggak Takut Ditertawakan?

Saya sering bercerita isi pikiran saya tentang Kitaabah, termasuk mimpi saya untuk Kitaabah. Mungkin sebagian blogger ada yang tertawa (Ini pikiran negatif saya, mungkin) karena saat ini sedang gencar-gencarnya niche blog.


Bahkan para blogger yang menargetkan dollar dari Google Adsense, mereka tampaknya menyembunyikan blognya karena takut adanya click fraud. Lalu kenapa saya malah membuat blog campur sari dengan beragam tema?

Sebenarnya saya juga ingin mencoba membuat niche blog dengan sponsor iklan Google Adsense. Namun selain harus belajar dulu, saya merasa kurang nikmat kalau blog saya tidak diperkenalkan ke orang lain. Jadi, saya merasa tiap hari takut terjadi click fraud. Dengan alasan inilah, saya malah memilih membuat blog Kitaabah yang justru berharap banyak orang yang mengetahuinya.

Lalu ada lagi yang mungkin bertanya, kenapa berani membuat Kitaabah sebagai jurnalisme warga, padahal blog jurnalisme warga lain biasanya didirikan oleh perusahaan besar, misalnya Kompasiana?

Saya juga menyadari hal di atas. Namun karena saya masih belum menemukan blog jurnalisme warga milik perusahaan besar yang membayar penulisnya, maka tidak ada solusi lain selain harus membuat sendiri.

Apakah Kitaabah tidak takut dengan blog-blog besar seperti Kompasiana, Blogdetik, Wikipedia, dll.?
Sejujurnya perasaan takut ada sih, takut tidak kebagian penulis. He..he..Tapi ternyata ketakutan tersebut tidak terjadi, sekarang penulis yang daftar ke Kitaabah sudah lebih dari 100 orang, padahal saya tidak melakukan promosi besar-besaran.

Di samping itu, ketakutan saya semakin menghilang ketika ingat pemikiran awal bahwa Kompasiana, Blogdetik dan Wikipedia itu guru Kitaabah. Dengan kata lain, Kitaabah banyak ‘nyontek’ ketiga Website besar tersebut.

Dengan nyontek, apakah Kitaabah tidak takut mati suri?
Enggak juga sih selama tidak nyontek 100%. Kata anak-anak muda itu yang penting ada inovasinya. Saya teringat China banyak orang yang mengatakan penjiplak, namun karena daya inovasinya kuat, maka sekarang negara tersebut mempunyai search engine keren, Baidu. Di samping itu, kendaraan dan barang elektroniknya semakin banyak menembus luar negeri, termasuk Indonesia.


Banyak yang mengatakan kualitas produk China itu jelek. Namun karena mempunyai keunggulan harganya murah, maka tetap saja banyak konsumennya. Saya tidak bermaksud Kitaabah menargetkan kualitas rendah, namun sejelek-jeleknya Kitaabah, kalau kita (saya dan para penulisnya) pandai berinovasi, maka saya yakin Kitaabah tidak akan mati suri, tidak juga ditertawakan. J
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment