Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Wednesday, April 2, 2014

Bahasa Inggris China Mengungguli India

Suatu hari, saya membaca artikel online bahwa perkembangan bahasa Inggris di India tidak terlalu menggembirakan. Padahal negara Bollywood ini sudah lama dikenal sebagai negeri berbahasa Inggris untuk kawasan Asia.

Yang tidak pernah saya prediksikan adalah China. Ada penilaian bahwa perkembangan di negeri Tirai Bambu ini semakin pesat. Dan dalam jangka waktu tidak terlalu lama kemungkinan jumlah pengguna bahasa Inggris di China akan lebih banyak dibandingkan India.


Padahal sebelumnya, saya memperkirakan perkembangan bahasa Inggris di China akan terhambat karena faktor kultur. Sebagaimana kita ketahui orang-orang China tampaknya sangat asik dengan kulturnya sendiri. Apalagi dengan posisi Mandarin sebagai bahasa nomor satu dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia, maka saya sempat memprediksikan orang-orang China akan ogah-ogahan belajar bahasa Inggris.

Di samping itu, teringat dengan minat orang-orang Jepang yang tidak terlalu nampak untuk belajar bahasa nomor satu saat ini. Mereka tampaknya lebih mencintai bahasa Jepang  untuk kemudian berkarya, dibandingkan harus mempelajari lagi bahasa Inggris.

Namun demikian, Jepang tidak begitu saja melupakan bahasa Inggris, melainkan mereka tidak melakukan ‘Inggrisisasi’, selain mungkin membangun pusat kajian yang bisa menterjemahkan referensi berbahasa Inggris ke dalam bahasa Jepang.

Lalu, apakah bahasa Inggris memang benar-benar sudah ‘dipatenkan’ sebagai satu-satunya bahasa internasional sampai kapanpun? Untuk saat ini, saya memperkirakan hanya ada dua faktor yang akan menyaingi posisi bahasa Inggris, yaitu agama dan nasionalisme/kultur.

Kalau berbicara dari segi bisnis, maka diperkirakan orang-orang tidak ingin pusing lagi mengganti bahasa internasional dari bahasa Inggris ke bahasa lain. Namun dengan alasan agama dan nasionalisme, boleh jadi sebuah bangsa akan bersikeras mengedepankan identitas negaranya, hingga mengenalkan bahasanya di mata dunia.

Dari dua faktor di atas, saya cenderung menilai faktor agama yang akan lebih dominan karena agama bersifat lintas Negara. Misalnya, Islam memiliki bahasa resminya bahasa Arab. Sementara itu, orang Islam tidak terbatas di negeri Arab saja, melainkan mulai Indonesia, Amerika sampai Eropa, umat Islam mengalami perkembangannya.


Dengan demikian, peluang bahasa Arab menggantikan bahasa Inggris masih tetap terbuka. Tapi tetap tidak mudah…!
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment