Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Wednesday, May 28, 2014

Isu Pilpres Indonesia Dari Zionis Hingga Syiah

Ketika saya masih heran kenapa isu pelanggaran HAM berat masih diarahkan ke Prabowo, tapi pengusutan hukumnya belum jelas, saya dikagetkan juga ketika membaca bahwa Jokowi didukung oleh antek-antek Yahudi, Cukong-Cukong hingga syiah.


Kalau Prabowo dipuji dengan kekuatannya untuk menjadikan Indonesia gagah di mata dunia, sementara Jokowi dianggap tunduk pada asing dengan salah satu alasannya karena Jokowi mengundang para duta besar (Dubes) asing.

Entah mana yang benar isu ini? Yang jelas, siapapun capresnya yang menjalin komunikasi dengan Dubes asing itu bagus menurut saya. Indonesia tidak bisa so nasionalis, so mandiri, dan mengabaikan diplomasi dengan pihak asing.

Begitu juga Prabowo yang dituduh pelanggaran HAM berat. Saya juga heran kok Prabowo lolos menjadi Cawapres Megawati dulu. Sekarang juga, KPU ikut bertanggung jawab memverifikasi Capres.

Kalau KPU meloloskan Prabowo, kemudian Prabowo terbukti dalam pelanggaran HAM berat. Lalu, peran KPU di mana ya…?

Tunda dulu, masalah Prabowo.
Saya ingat lagi komentar-komentar yang menuduh Jokowi itu dibacking oleh cukong-cukong, zionis dan syiah. Bahkan ada yang menyebutkan, kursi legislatif PDIP akan banyak diisi oleh non-Muslim.

Hebat sekali infonya komentator tersebut. Pantesan beberapa blogger tampak tidak mau memilih Jokowi sebagai presiden dengan slogan untuk menyelamatkan umat Islam.

Kata zionis juga mulai terdengar dari kawan saya ketika awal-awal kuliah. Dia tampak merasa geram ketika mengucapkan antek-antek zionis. Herannya, ia sendiri tidak berperilaku Islami-Islami banget. Kadang-kadang saya juga suka bergumam: “Jangan-jangan ia tidak tahu maksud kata zionis sebenarnya.”

Sekarang muncul Syiah. Hebat banget….. Berarti saya sangat minim pengetahuan agama nih. Namun saya juga tidak terlalu percaya banyak orang Muslim Indonesia tahu Syiah. Jangankan Syiah, membedakan Muhammadiyah dan NU juga masih ada yang tidak tahu, termasuk saya…..

Bahkan ketika ada nabi palsu, beberapa orang tampak marah ketika ngobrol dengan saya. Tapi mereka tampak heran melihat reaksi saya biasa-biasa saja. Saya jelaskan saja: “Saya tidak berani mengejek-ngejek nabi palsu karena tidak tahu ajaran mereka yang sebenarnya. Saya ngaji juga jarang, bahasa Arab belepotan, daya pikir lemah, mana berani mengejek mereka walaupun saya menolak pendapat nabi palsu tersebut. Itu juga pendapat yang ditangkap dari siaran televisi karena belum membaca ‘kitab suci’ yang mereka tulis.”

Lalu, apakah semua Muslim Indonesia cukup mahir tentang Syiah? Hiks…hiks… Saya ragu.

Kalau Zionis tahu dong?
Wkwkwk… saya pernah bergurau tentang Israel dan Palestina yang berakhir dengan pertanyaan: “Kenapa sih kita benci banget ke Israel, apakah kita sudah membaca sejarah konflik Israel-Palestina seutuhnya?” Ternyata lawan bicara saya tidak mau menjawab. Memang sih lawan bicaranya bukan ulama berlabel anti zionisme.

Nah, sekarang saya juga harus rajin baca, kenapa Zionis dan Syiah diisukan mendukung Jokowi?
Ada yang mau ngasih referensi….


Bahkan saya juga harus membaca tentang Syiah nih. Banyak banget tugas belajar di dunia ini. Hiks…hiks…
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

1 comment:

  1. Pd text anda = “Kenapa sih kita benci banget ke Israel, apakah kita sudah membaca sejarah konflik Israel-Palestina seutuhnya?” Maaf bila komentar sy kliru, Israel vs Plestin itu mash kelg (Plestin kturunannya dr "Is" & Israel/nabi Yacoub itu sdra nya Is (mrka abang ade) dr masa kemasa kelg besar itu ribut muluw, plestin gk salah krn mmprtahankan tanah nenek moyangnya, bgtu pula dgn Israel krn mmprtahankan tanah prjanjian (ya sudah akur aja, israel kbangetan seh Arogannya) jd inget Mhbarata :D Yahudi kyk Duryodana & Plestin kyk Pandava (ntar ujung2nya juga perang besar mlibatkan bnyak negara) :D

    ReplyDelete