Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Monday, June 2, 2014

Terjatuh di Pangkuan Gadis 'Kupu-Kupu Malam'


Malam itu, aku baru pulang dari pekerjaan. Waktu pulang jam 8, namun karena menunggu hujan reda, jam 10 masih di tengah jalan. Jarak tempuh dari tempat kerja ke rumah 2 jam karena menjalankan sepeda motor dengan kecepatan rata-rata 60 Km/Jam.

Praaaak…..sepeda motorku terjatuh!!! Ouuuh… kepalaku sakit sekali. Sejak itu juga aku tak sadarkan diri.

Tak terasa lagi dinginnya malam. Tak terasa lagi lelahnya badan setelah bekerja seharian. Gelaaap….. tak ingat lagi apapun.

(Hening…….)


Tiba-tiba terdengar rintihan seorang gadis. Ku coba membuka mata perlahan-lahan. “Masih berat sekali kepala ini.”

Rintihan sang gadispun belum berhenti terdengar di telinga sebelah kananku. Ku terus sekuat tenaga membuka mata karena badan, kaki, dan tanganku masih terlalu sakit dan agak kaku.

“Mas, bangun, Mas…… Mas, banguuuun……”
Sang gadis mencoba membangunkanku dengan suara serak karena tercampur tangisan.

Mataku terbuka…. Sedikit kukedip-kedipkan. Kubuka lebih lebar. Di hadapan mataku tampak jelas wajah seorang gadis cantik yang sedang menangis sambil  menidurkan kepalaku di pangkuannya. Tangannya menahan kepala dan memegang bahuku agar tidak terlepas dari pangkuannya.

“Ya Tuhan…..apa yang terjadi? Kenapa aku yang seumur hidup berusaha untuk menahan untuk tidak menyentuh perempuan yang bukan muhrim, kini malah ada di pangkuan gadis yang tak kukenal?”

“Mas…sudah siuman? Syukurlah…!!!
Wajah sang gadis tampak gembira. Air matanya mulai berhenti. Tangan kanannya pun berusaha mengusap air mata yang menetes di pipinya.

“Maaf Mas, kalau saya lancang menidurkan Mas di sini!” Ia sambil menunjuk ke pangkuannya.

“Enggak apa-apa, Mbak. Terimakasih.”
Aku segera bangun. “Tapi oooowwhh, kepalaku masih berat.” Ku lirik di sampingku, ada tasku.

“Maaf Mbak, tolong saya tidurkan di tas saja. Kasihan Mbak nanti pegal.”

“Enggak apa-apa kok Mas, enggak pegal. Istirahat dulu saja sambil nunggu angkot lewat. Kita ke rumah sakit nanti.”

“Pakai tas saja, Mbak biar aku tidak terlalu merepotkan.”

Sang gadis pun rupanya menyadari kalau aku merasa kurang nyaman tidur di pangkuannya.
“Baiklah, kalau Mas yang minta. Silahkan Mas!” Kini aku tertidur di atas tas, ia masih berada di sampingku.

“Oh ini trotoar ya…?”
“Iya Mas. Tadi Mas tertabrak mobil dari belakang dan mobil yang menabrak sudah lari. Kebetulan saya tadi sedang berjalan karena baru turun dari angkot pulang kerja, dan melihat Mas sudah tergeletak di sini.”

“Kok Mbak mau menolong saya, tidak takut?”
“Enggak Mas, aku masih kenal sama Mas Komar. Waktu itu, Mas Komar pernah mengantarku ke kontrakan waktu tabrakan sama sepeda motor dan sekaligus menyelamatkanku dari sebutan wanita nakal tetanggaku.”

Aku baru ingat bahwa ia itu seorang gadis yang sering pulang larut malam karena setelah bekerja, ia kuliah kelas malam dulu. Pakaiannya yang selalu mengenakan rok mini dan tampak seksi, apalagi berparas cantik, membuat tetangganya beranggapan negatif. Mereka menganggap gadis itu kupu-kupu malam.

Saat itu juga, tetangganya sempat menegurku karena masuk ke kosannya agak lama, padahal aku harus memastikan dulu sang gadis bisa pulih tanpa harus dibawa ke rumah sakit. Tapi pada saat itu juga sang gadis menjelaskan bahwa ia merasa malu dianggap wanita nakal, padahal ia pulang kerja dan kuliah demi membantu ekonomi keluarganya di kampung sambil mencari pekerjaan baru yang berpakaian lebih sopan.

“Sungguh mulia hatimu, Mbak yang cantik. Semoga Tuhan membalas kebaikanmu.”
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment