Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Wednesday, October 1, 2014

Perlunya Menulis Nomor Handphone di Buku

Ketika kuliah, saya menargetkan membeli satu buku tiap bulan walaupun harga buku hanya Rp 5.000 (buku bekas dan kecil). Sisa ongkoslah yang menjadi modal untuk membeli buku tersebut sehingga tidak ada anggaran untuk ke kantin kampus. (Jadi mellow ya…. )


Suatu hari, saya membeli buku pemrograman Delphi yang harganya sekitar Rp 60.000. Uang segini buat saya besar sekali.

Karena terinspirasi bahwa orang Jepang sering membaca di kereta api, bukan malah tidur, maka saya juga mencoba membuka-buka buku Delphi tersebut di anggkot sambil pulang.

Eh, ketika turun dari angkot buku tersebut lupa karena ditaruh di kaca depan angkot, di samping Pak sopir.

Ketika tiba di kosan, saya baru ingat bahwa buku ketinggalan di angkot. Langsung saya pergi ke terminal dan ikut memperhatikan satu per satu angkot bersama petugas terminal yang ngasih karcis ke tiap sopir angkot.

Dari jam 1an sampai asar, buku tidak ditemukan. Dari situlah, saya memutuskan untuk benar-benar menuliskan identitas diri di halaman buku cover sebelah dalam.

Ini minimal yang dituliskan di cover dalam buku, apalagi buku yang cukup tebal dan agak mahal:
Nama Lengkap
Nomor Handphone

Harapannya, kalau buku hilang, maka orang yang menemukannya bisa menghubungi saya via handphone.


Kalau kita hanya berpikir harga buku kadang-kadang mendingan beli buku yang baru lagi. Namun kalau buku tersebut sulit ditemukan, ini yang akan menjadi masalah.
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

1 comment:

  1. wah ada benarnya juga yah, saya biasanya nulis nama dan alamat rumah aja di buku, kalau buku tsb hilang, wasalam ya mas :D

    ReplyDelete