Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Wednesday, May 13, 2015

Menteri Agama Sering Dianggap Syiah



Intisari viva.co.id kali ini diambil dari artikel yang ditulis oleh inisial ‘umi’ dengan judul “Saya Sering Disalahpahami Sebagai Syiah.”

Berikut ini pandangan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin:

Gesekan terhadap Syiah itu sebenarnya tak perlu terjadi karena Islam di Indonesia terkenal moderat. Melihat Syiah tidak harus selalu dianggap ancaman atau musuh besar. Tapi dari pihak Syiah juga harus paham bahwa mayoritas umat Islam Indonesia itu Sunni yang sangat hormat terhadap sahabat.


Sementara itu, ada sebagian aliran dalam Syiah yang sangat tidak setuju dengan keberadaan sahabat. Bahkan lebih jauh lagi bahwa sahabat itu dianggap tidak ada, atau disalah-salahkan. Jadi, Syiah jangan menghina,  melecehkan sahabat  karena itu bisa melukai hati sesama saudara muslim.

Beliau mengacu pada hasil deklarasi Konferensi Islam International di Yordania, 4-6 Juli 2005 yang kemudian ditegaskan lagi pada sidang ke-17 OKI di Yordania pada Juni 2006, ditegaskan bahwa Syiah itu macam-macam, seperti di ahlisunnah. Sebagian dari aliran Syiah dianggap masih bagian dari Islam seperti, Ja'fari, Zaidiyah, Ibadiyah, Zahiriyah. Bahkan sampai tahun lalu umat Syiah seperti Iran dan negara lain masih berhaji di Mekkah dan Madinah.

Menag juga minta diluruskan, selama ini beliau sering dianggap Syiah karena terlalu membela Syiah. Sebenarnya beliau tidak bela Syiah, melainkan hanya menjelaskan yang sesungguhnya.
**

Membaca artikel di atas, saya juga setuju. Kita jangan terlalu merasa benar dan paling pantas masuk surga sehingga merasa berang dan marah besar terhadap orang lain yang tidak sepaham dengan kita.

Bahkan kepada orang kafir sekalipun, kenapa kita memanggil Si Kafir dengan nada marah? Masuk Islam itu hidayah, orang lain terkena musibah kekafiran, malah kita tambah dengan kebencian. Bagaimana kalau kita ‘dikafirkan’? Na’udzubillah!

Makanya belajar agama itu esensi, pokok, mendasar. Pengetahuan Islam saya juga masih sangat sedikit, tapi saya tidak setuju orang Islam yang mengaku cerdas berbuat egois. Hapalan dalil itu bukan segalanya karena perlu pemikiran juga dalam implementasinya.

Tentang sikap kita terhadap Syiah cukup dulu. Intinya Toleransi…! Kita belajar 4 bahasa asing dulu nih:

Kamus Kecil Bahasa Inggris
musuh: enemy
ancaman: threat
sahabat: friend
pemikiran: thought
karena: because
Example:
We must assess Syiah wisely.
(Kita harus menilai Syiah dengan bijaksana)

Kamus Kecil Bahasa Arab
musuh: عَدُوٌّ
ancaman: تَهْدِيْدٌ
sahabat: صَاحِبٌ
pemikiran: تَفْكِيْرٌ
karena: لِاَجْلِ
مثال:
يَحْتَرِمُ مُسْلِمُوْنَ اِنْدُوْنِيْسِيَا عَلَى اْلاَصْحَابِ جِدًّا
(Orang Islam Indonesia sangat menghormati para sahabat)

Kamus Kecil Hanzi Bahasa Mandarin
musuh: : chou
ancaman: 威胁: weixie
sahabat: : you
pemikiran:思维 : siwei
karena: 因为: yinwei

Kamus Kecil Kanji Bahasa Jepang
musuh:
ancaman: 威かし
sahabat:
pemikiran:考え
karena: なぜならば

Kamus Kecil Hiragana dan Katakana Jepang
musuh: teki てき(テキ)
ancaman: odokashi おどかし(オドカシ)
sahabat: tomo とも(トモ)
pemikiran: kangae かんがえ(カンガエ)
karena: nazenaraba  なぜならば(ナゼナラバ)

"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

2 comments:

  1. wuih mantap, ada belajar bahasanya juga, tak tanggung - tanggung, ingris, arab, mandarin dan jepang, benar - benar kreatif dan bermanfaat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mandarin dan Jepang hanya iseng saja, Kang Opik. Hiburan.... :)

      Delete