Hello Katabah!
“Cerita bohong ini
jangan dipercaya, hanya untuk hiburan semata dan latihan menulis fiksi saja.”
**
Setelah aku
bertahun-tahun berada dalam kegagalan, ada sepercik cahaya terang. Bangun
tidur, aku membuka laptop untuk kemudian melakukan browsing.
Berpuluh-puluh blog ku
baca, namun hanya sepotong – dua potong paragraf saja karena banyak tips
mencari uang tidak dimengerti. Sebenarnya sudah lama, aku membaca blog cara
mendapatkan jutaan uang dari Internet, tapi belum ada yang berhasil.
Ada tips yang masih
penasaran: “Kita bisa sukses Google Adsense dengan blog niche.”
Blog niche apa yang
harus saya buat? Bukankah niche itu harus menulis dalam satu topik yang
spesifik. Misalnya: tips mendapatkan sejuta dollar dari Google Adsense. Maka
aku harus terus menulis tips Adsense tersebut hingga rambut beruban. Bagaimana
bisa? Apa menariknya?
Beruntung jika aku
sukses Adsense. Jika gagal? Harus nulis apa? Haruskah membuat blog baru lagi?
Kapan suksesnya?
Blog tips Adsense
perlahan-lahan ku tinggalkan. Aku mencari tips bisnis lain. Oh….jadi pengisi
seminar. Bayarannya mahal…! Jangankan pengisi seminar, ustadz-ustadz juga
bayarannya banyak yang mahal-mahal, mulai ratusan ribu hingga puluhan juta
untuk sekali ceramah.
“Ah aku jadi pengisi
seminar saja. Istilah kerennya, widyaiswara. Eh benar enggak sih. Ya itulah
maksudnya.”
Aku mulai membuat blog
yang memperkenalkan bahwa aku seorang widyaiswara. Karena profesi itu terlalu
panjang dilidahku, sebut saja seorang widya. Hah, salah? EGP…!
Aduh blog lagi nih…
Harus nulis artikel lagi nih….Bagaimana bisa bersaing di search engine.
Blog-blogku yang sebelumnya juga pengunjungnya enggak nambah-nambah selain di
200-300 pageview per hari.
Oh gampang, saya beli
artikel saja. Bukankah aku tidak tahu ciri artikel yang bagus untuk blog?
Tenang saja, aku akan bayar editor juga. Urusan blog beres…! Yang penting mau
keluar modal.
“Kau mau jadi pengisi
seminar seperti Mario Teguh? Tips keren apa yang ingin disampaikan?” kata
temanku.
Aku mulai berpikir lagi
karena aku belum sukses, maka sebenarnya tidak ada tips sukses yang bisa
diteladani audience.
Namun kepalang tanggung,
aku sudah membayar penulis blog dan editornya. Masa iya harus mundur?
Jadi seorang widya itu
lumayan pendapatannya, kan? Gedeeee..! Jika satu tiket seminar Rp 50.000, ada
yang ikut 100 orang juga, maka aku bisa mendapatkan Rp 5.000.000. Ini satu kali
seminar lho…!
Jika dalam seminggu
hanya dua kali seminar, maka akan mendapatkan Rp 10.000.000 per minggu. Dengan
kata lain, akan memperoleh Rp 40.000.000 per bulan. 40 juta, 40 juta guys…..!
Duit nih duit….!
Jika setiap hari bisa
mengisi seminar, berapa duit yang aku dapat? Wuuuh gede banget. Apalagi seminar itu kan tidak
lama-lama, 2 jam juga pendengar sudah nyesek. Jika dalam sehari, aku bisa
mengisi seminar 10 jam, mari kita hitung fulusnya:
Rp 5.000.000 per sesi
(sekali seminar)
Rp 5.000.000 x 30 hari =
Rp 150.000.000 per bulan (2 jam per hari)
Rp 150.000.000 x 5 sesi
= Rp 750.000.000 per bulan (10 jam per hari)
Rp 750 juta per bulan,
man…? Aku bisa mimpi sejuta dollar tuh mirip Merry Riana. Hah…!
“Lalu, apa yang ingin
kau seminarkan?” temanku mengagetkan lagi.
“Hmmm…apa ya….? Nanti
mimpi dulu jawabannya.”
Tengah malam aku
terbangun, bukan untuk shalat Tahajud, tapi terpikir sebuah ide untuk seminar.
Aku bangunkan temanku yang sedang tertidur lelap.
“Hey, bangun! Aku dapet
ide untuk ngisi seminar. Aku berbagi tips mendapatkan uang Rp 750 juta per
bulan saja.”
“Memang kau sudah mendapatkan
uang segede itu? Bayar kos saja masih ngutang?” temanku narik selimut lagi.”
Aku menatap
langit-langit.
“Kalau ide itu jadi, kau
sama saja sudah bohong dan menipu peserta seminar. Kau bilang sukses
mendapatkan sejuta dollar dari blog, padahal kau mendapatkan duit dari tiket
seminar. Ini tidak bagus, kawan! Nipu…!” temanku bicara lantang menusuk
jantung.
**
“Cerita di atas hanya
fiktif belaka. Tak bermaksud menyinggung pihak manapun.”
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
|
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :) |
|