Dua dokumen yang harus disusun ketika reakreditasi Program Studi (Prodi) adalah Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Program Studi (LKPS). Dulu mungkin lebih populer dengan istilah borang.
Kenapa penyusun LED dan LKPS tampak sangat sibuk? Secara sekilas, penyusunan dokumen tersebut sudah ada bagian-bagiannya , siapa yang bisa menyusun bagian mana. Tapi di lapangan tidak selalu begitu. Banyak hal harus dikerjakan oleh satu atau dua orang.
Bagi saya, ini pengalaman baru. Dulu, saya hanya pernah satu kali hadir saat ada asesmen lapangan. Saya hadir sebagai dosen yang tidak terlibat pada penyusunan. Jadi, hanya ditanya seputar pekerjaan dosen.
Sekarang, saya harus membaca pedoman penyusunan LED dan LKPS dari LAMINFOKOM karena sudah bukan melalui BAN-PT lagi untuk Prodi Sistem Informasi. Kedua, saya harus membongkar semua dokumen kebijkan dan standar indikator dengan rata-rata ketebalan ratusan halaman.hihi
Selain itu, saya harus memvalidasi data mahasiswa dan dosen. Setelah itu selesai? Tentu saja belum.ahaha Saya harus mengumpulkan data selama kegiatan perkuliahan mahasiwa, antara prestasi mahasiswa secara akademik dan non-akademik, karya dosen, dll.
Walaupun beberapa orang yang bertemu saya mengatakan kesulitannya ada di pengumpulan data kegiatan perkuliahan, saya sendiri merasa lebih rumit menentukan pola dasar pengisian LED dan LKPS. Ternyata banyak yang tidak tahu juga, dari mana mulai pengisian LED dan LKPS, apalagi kalau instrumen akreditasi tidak sesuai dengan dokumen-dokumen yang ada di kampus (seperti LPMI) karena ada kebijakan baru dari DIKTI. Jadiiii..... waktu yang sangat lama yang saya alami adalah mencari cara untuk merumuskan pengisian LED dan LKPS. Apalagi kalau tidak ada anggota tim yang pernah menyusun instrumen serupa dan tidak ada penasehat teknis (konsultan), bisa berbulan-bulan LED dan LKPS gak ada progress signifikan karena ganti-ganti pengisian.wkwkwk
Langkah terakhir, saya tutup komunikasi dengan cukup banyak pihak, terutama yang melalui WA untuk menjaga konsentrasi tetap fokus. Ternyata bisa juga hidup ini tidak perlu terlalu banyak bergantung pada WA karena tidak semua penting juga kan bertemu juga bisa.ahahaha
Pengalaman ini menguatkan bahwa pekerjaan Kaprodi itu cenderung harus prioritas memahami kebijakan dan hal-hala strategis, bukan hal-hal teknis. Tapi saya menduga di lapangan, tidak sedikit Kaprodi yang harus bekerja "mengetik dan mengerjakan hal teknis'.hihihi
Semoga tim kerja kita semakin solid, saling memahami, saling memberikan kinerja terbaik untuk kampus tercinta.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment