Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Wednesday, May 28, 2014

Kata Benda Mudzakar dan Mu`annats Dalam Bahasa Arab


Dalam buku-buku bahasa Arab, “kata” sering diistilahkan dengan “kalimah”, kadang-kadang disebut juga “lafadh”. Jadi, istilah-istilah dalam suatu kalimat itu begini:

1.      Alfabet: huruf/haraf.
2.      Kata: kalimah/lafadh
3.      Kalimat: Jumlah


Catatan:
Ketiga istilah di atas, sebelah kiri adalah istilah dalam bahasa Indonesia, sedangkan sebelah kanan adalah istilah yang biasa digunakan dalam buku-buku panduan belajar bahasa Arab.

Jadi, kata benda itu disebut kalimah isim atau ada yang menyebut isim saja.

1.      Isim Mudzakar
Yaitu kata benda yang menunjukkan laki-laki atau benda yang memiliki ciri penulisan laki-laki.
Contoh:
أَحْمَدٌ
قَلَمٌ
Kata “Ahmadun” itu sudah jelas disebut isim mudzakar, yaitu nama laki-laki. Sedangkan “qolamun” itu artinya “pulpen”, berarti kata benda tapi bukan orang, sehingga kita tidak tahu apakah “pulpen” itu jenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Dengan demikian, untuk menentukan “pulpen” itu isim laki-laki (mudzakar) atau isim perempuan (mu`annats), maka harus dilihat dari ciri penulisannya. Salah satu ciri isim mu`annats itu adalah adanya ta marbutoh (ة).


2.      Isim Mu`annats
Yaitu kata benda yang menunjukkan perempuan atau benda yang memiliki ciri penulisan perempuan.
Contoh:
عَائِشَةٌ
سَبُّوْرَةٌ
Kata “Aisyah” itu nama perempuan. Sedangkan “saburotun” artinya papan tulis. Karena “saburotun” diakhiri ta marbutoh maka kata tersebut termasuk isim mu`annats.

Tapi untuk nama perempuan yang tidak diakhiri ta marbutoh tetap saja disebut isim mu`annats karena sudah jelas nama perempuan, kan?

Misal:
Zainab
Mumun
Hani
Reni

Catatan:
Dalam buku sumber, ciri mu`annats itu adalah ta ta`nits, tapi ta ta`nits pada buku ini bentuknya (ة) yang biasa saya sebut ta marbutoh. Mungkin di artikel lain, saya bahas juga perbedaan ta marbutoh dan ta ta’nits.


Sumber:
Imaduddin Sukamto dan Akhmad Munawari. 2005. Tata Bahasa Arab Sistematis: Pendekatan Baru Mempelajari Bahasa Arab. Yogyakarta: Nurma Media Idea.

"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment