Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Saturday, June 28, 2014

Kumpulan Alasan Yang Menolak Jokowi Jadi Presiden 2014

Awalnya, saya tidak terlalu peduli dengan serangan-serangan yang menyalahkan Jokowi, seperti Jokowi tidak amanah memimpin Jakarta, Jokowi presiden boneka, Jokowi tidak akan mampu memimpin Indonesia, dll.

Ketika mencoba berkomentar di Google Plus, saya dipertanyakan tentang keamanahan Jokowi karena dianggap melanggar sumpah jabatan. Kata pengguna lain: “Kalau sumpah dengan nama Allah, itu tidak melanggar gitu Mas?”

Mendengar komentar G+ di atas masih enggan menanggapinya, kecuali kalau orang yang berbicara langsung dengan saya, kemudian saya jelaskan.

Sekarang muncul suratterbuka dari putri Amien Rais yang isinya menolak Jokowi jadi presiden dan mendukung Prabowo.

Surat tersebut tidak lama kemudian mendapat suratbalasan dari seorang mahasiswa doctoral Perth yang mengaku anak petani. Terlepas surat balasan ini benar dari pendukung Jokowi atau bagian dari trik Tim Sukses, tapi saya setuju dengan sebagian besar balasannya.


Walaupun Pilpres sudah sebentar lagi, saya coba himpun beberapa tudingan buruk kepada Jokowi yang saya anggap keliru. Kalau tidak bermanfaat untuk Pilpres tahun ini, semoga saja catatan kecil ini bisa menjadi perbaikan di masa yang akan datang.

1.      Jokowi ingkar janji (tidak amanah) karena tidak menyelesaikan jabatannya hingga 5 tahun jadi gubernur DKI
Pada poin ini ada yang mengatakan “melanggar janji”, ada juga yang melanggar “sumpah jabatan”.

Poin ini juga pernah disebutkan oleh seorang da’i kondang asal Bandung yang merupakan idola saya. Meskipun ia tidak menyebutkan nama Jokowi, tapi dari ungkapannya menjurus ke Jokowi. Saya mendengarkan ungkapan beliau dalam ceramahnya melalui radio gelombang FM. Untuk hal ini, saya tidak setuju dengan beliau.

Kalau dianggap melanggar sumpah jabatan itu salah karena dalam sumpah jabatan tidak disebutkan akan memimpin DKI Jakarta selama 5 ahun.
Ini sumber-sumber yang baru saya temukan:

Dari keempat sumber di atas, saya melihat Jokowi tidak melanggar sumpah/janji jabatan.

Ini ada janji kampanye Jokowi yang mungkin bisa lebih cocok dianggap melanggar janji: 19Janji Jokowi Saat Kampanye Pilgub DKI

Pada 19 janji di atas, Jokowi mungkin dianggap melanggar poin 8. Melihat poin ini saya juga pernah terkejut, namun secara ilmiah (dalil) telah dijawab oleh WidodoSaifullah

Jawaban ringan saya antara lain:
·         Janji jabatan dengan janji kampanye itu berbeda. Silahkan Anda cek berapa persen janji kampanye yang ditunaikan para pemimpin Indonesia, termasuk presiden.

·         Janji pada poin 8 itu bukti tekad Jokowi untuk sungguh-sungguh mimpin DKI. Apabila rakyat Indonesia memintanya jadi presiden itu bukan kutu loncat, tapi menerima amanah rakyat. Kalau Jokowi sibuk beriklan ingin jadi presiden atau menteri, itu bisa dikatakan kutu loncat.

·         Bahasa itu memang rumit sih. Kalau mau rumit sedikit, “Akan memimpin Jakarta selama lima tahun” itu bisa diartikan bermacam-macam. Jadi presiden juga kan secara tidak langsung memimpin Jakarta. Mungkin saja ini alasan berkelit, tapi ya bisa terjadi sih penafsiran seperti itu.

Jadi, orang-orang yang menganggap Jokowi melanggar sumpah jabatan atas nama Allah itu keliru. Tinggal kita mikirin poin 8 pada janji kampanye. Silahkan saja, itu ijtihad masing-masing!

2.      Jokowi tidak akan mampu memimpin Indonesia
Jokowi tidak akan bekerja sendirian. Beliau akan dibantu oleh para menteri dan para pakar, bahkan oleh kita sebagai rakyat Indonesia selama ia benar-benar menjadi pemimpin yang baik, tidak arogan, apalagi otoriter.

3.      Ngapain sih blusukan, pencitraan banget diliput media
Gaya kepemimpinan ini bagus-bagus saja kok daripada duduk manis di istana, sementara rakyat tidak terurus. Blusukan itu bukan solusi, tapi mediasi untuk mengecek implementasi kebijakan apakah sudah sampai ke masyarakat atau tersendat garong-garong pejabat dan konglomerat?

Kalau Jokowi minta diliput media itu baru masalah. Tapi kalau media yang datang, bukan salah Jokowi dong! Masa Jokowi harus ngusir awak media?

4.      Jokowi presiden boneka
Ini sudah dijawab oleh orang lain. Kalau Jokowi boneka pasti ia tidak mau jadi presiden karena harus turut dan patuh juga pada Prabowo yang ikut mengusungnya jadi gubernur DKI Jakarta.

Rencana pembelian kembali Indosat juga salah satu bukti kebijakan Jokowi berbeda dengan Megawati.

Untuk masalah ini, saya mengusulkan kita sebagai rakyat memperkuat komunitas pendukung Jokowi untuk memantau kinerja Jokowi. Karena DPR belum bisa diandalkan, maka rakyat harus tetap ikut terjun langsung mengawasi Jokowi seperti halnya para penggiat anti korupsi mengawasi KPK. Mungkin, kan?

Kalau Jokowi tidak benar-benar ngurus Indonesia karena selalu manut sama Megawati, pecat saja oleh rakyat. J

Tulisan ini dicukupkan sekian dulu. Apabila teman-teman memiliki sumber-sumber lain, silahkan tuliskna di komentar.


Perlu dicatat juga bahwa tulisan ini mungkin saja tidak terlalu netral karena selera saya memang sudah Jokowi, meskipun belum pasti akan memilih Jokowi. Namun dalam hal ini saya sedang belajar berbicara netral walaupun agak susah juga. J
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment