Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Friday, March 6, 2015

Isim Inna Bahasa Arab

Dalam buku Ilmu Nahwu biasanya “Inna” dibahas satu bab dengan “Kaana”. Tentang isim “kaana”, saya sudah membahasnya pada blog ini kemarin.

Saat ini, kita akan memahami penggunaan “inna” dalam bahasa Arab.

‘Inna’ berfungsi untuk menashabkan (fathah) mubtada dan merafa’kan (dlammah) khabar.

Contoh:
اِنَّ الْمُدَرِّسَ مُجْتَهِدٌ
(Sesungguhnya guru itu rajin)


إِنَّ عَلِيًّا مُجْتَهِدٌ
(Sesungguhnya Ali itu rajin)


Kata “inna” biasa diterjemahkan sebagai “sesungguhnya”. Adapun yang dimaksud isim inna pada contoh di atas adalah ‘almudarrisa’ dan ‘Aliyyan’. Karena ada kata ‘inna’, maka dibaca ‘almudarrisa’, padahal menurut kamus awalnya ‘almudarrisu’.

Kalau kita mau membandingkan dengan ‘kaana’, maka fungsi ‘inna’ itu kebalikan dari fungsi ‘kaana’. Silahkan baca tulisan yang berjudul “Isim Kana Bahasa Arab” pada blog ini.

Seperti halnya yang dimiliki ‘kaana’, ‘inna’ juga memiliki saudara, antara lain:

أَنَّ
Sesungguhnya

كَأَنَّ
Seperti atau seakan-akan

لَكِنَّ
Tetapi

لَعَلَّ
Mudah-mudahan

لَيْتَ
Mudah-mudahan

Perbedaan antara “la’alla” dan “laita” adalah kata “la’alla” adalah harapan yang mungkin terjadi, sedangkan kata “laita” adalah harapan yang tidak mungkin terjadi.


Sumber:

Tata Bahasa Arab Sitematis karya Sukamto & Munawari (2005).

Related Posts:
Gelinya Bahasa Arabku!!!
Anehnya Kalimat Bahasa Arab
Tata Bahasa Arab Lengkap
Percakapan Bahasa Arab Lengkap
Cara Membaca Arab Gundul
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment