Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Thursday, June 2, 2016

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Saya Malu-Malu Menegur Perokok



Hello Katabah!
Kalau bahaya rokok sudah lama tahu dan saya sudah tidak suka (bahkan hampir benci) terhadap para perokok. Memang dari segi kesehatan, saya sendiri belum melihat langsung dampak negatifnya. Akan tetapi, dari segi ekonomi, seseorang yang ingin kuliah terhenti karena kehabisan uang, padahal kakak-kakaknya para perokok yang menghabiskan lebih dari 1 atau 2 bungkus per hari, plus lebih dari 1 gelas kopi. Benar-benar tidak punya hati tuh…!


Seorang kakak bertahun-tahun tidak mampu menyelesaikan rumahnya yang beralaskan tanah dan beratapkan asbes karena uangnya habis untuk berobat (ia sakit-sakitan). Di luar sana, adik dan kakaknya menghabiskan uang dengan membakar lebih dari 1 bungkus rokok. Terlalu…!

Satu hal yang membuat saya tak berdaya terkait rokok: “Saya kurang berani menegur orang-orang yang merokok di dekat saya, terutama di tempat atau kendaraan umum.”

Kalau di rumah, saya sudah berani melarang atau menjauh. Kalau di kendaraan umum, saya lebih sering menutup hidung hingga perokok berhenti merokok.

Yang paling mengerikan – yang baru saya tahu, ternyata tembakau yang merupakan bahan rokok itu berbahaya walau hanya bersentuhan dengan daunnya di ladang.

Di hari anti tembakau 31 Mei kamarin, anak-anak banyak yang bekerja di perkebunan tembakau. Bagaimana nasib mereka ya….?

Kalau benar-benar berbahaya, ya ditutup saja ya tah? “Tah” panggilan untuk pemerintah ya…he..he..

Kalau penutupan pabrik rokok akan menimbulkan PHK, maka penutupannya bertahap saja. Satu pabrik satu tahun juga sudah lumayan.

Gantikan dengan usaha lain. Tidak punya anggaran untuk perusahaan baru? Suruh bertani saja. Mereka nanam sayuran, mereka yang memakannya sendiri. Saya rasa ini lumayan tidak akan menimbulkan pengangguran besar-besaran.

Jika para mantan karyawan pabrik rokok ingin gaji sebesar pendapatannya dari perusahaan rokok, suruh saja mereka mikir sendiri. Yang penting buat pemerintah, mereka bisa makan. Sudah beres dulu…!
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)