Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Monday, February 18, 2013

HILANG SEMANGAT MENULIS BERBULAN-BULAN



HILANG SEMANGAT MENULIS BERBULAN-BULAN


Setelah saya gagal menembus lulus kuliah tepat waktu, padahal bimbingan sudah dilakukan hampir setahun, dan sekarang sudah hampir setahun setengah, saya jadi terheran-heran kenapa ide menulis atau semangat menulis saya jadi kian menurun? Maksudnya menulis untuk tugas akhir. Padahal saya sudah berusaha mencari inspirasi, membaca referensi, dan berdoa untuk memulihkan semangat saya. Tapi hasilnya, hampir nol besar. Ini terjadi berbulan-bulan lho…!

Memang saya belum berkonsultasi dengan para ahli, karena konsultasi dengan mereka harus bayar mahal. Daripada buat bayar mereka mahal-mahal, mendingan untuk biaya kuliah saja.

Setelah serba mentok, saya mencoba mengadu kepada Tuhan. Kata orang-orang termasuk para ustadz kalau mengadu atau berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa, maka akan tercerahkan. Dengan latar belakang inilah saya melakukannya. Saya berdoa agar dimudahkan dalam penyelesaian tugas akhir, dan apabila tugas akhirku dipandang besar madharatnya di hadapan Tuhan, saya memohon untuk diberikan kelapangan hati untuk menerima semua ini, walaupun sampai DO.

Tapi, jawaban dari-Nya tidak ditemukan juga. Akhirnya, saya berinisiatif dengan membuat program menulis 1000 artikel yang berisi semua kepala saya. Padahal seminggu yang lalu saya menerima SMS dari pembimbing untuk membuat makalah dari sebagian tugas akhir saya. Eh jangankan dimudahkan, jangankan ide dan semangat muncul, yang ada malah sakit-sakitan, meskipun tidak sampai ke rumah sakit, tapi cukup membuat saya sering tidur dan makan obat. Saya yakin, pembimbing saya bisa mamahaminya.

Dengan musibah yang saya terima, berupa musibah lahir dan bathin, saya menjadikannya untuk selalu pandai bersyukur, walaupun mungkin akan menimbulkan pertanyaan besar bagi pembimbing dan keluarga saya, tapi inilah yang saya alami, hanya Allah dan saya yang mengetahuinya.

Karea segala sesuatu pasti dari Allah, maka saya berusaha sekuat tenaga untuk tidak stres memikirkannya. Kalau terlalu stres, bisa jadi saya gila. Kalau saya gila, mungkin akan menambah masalah lagi bagi keluarga. Saya jadi berpikir betapa kasihan orang lain yang merasakan nasib seperti saya.

Saya berpendapat, kalau orang miskin tidak punya kemauan untuk kaya, orang bodoh tidak punya kemauan untuk cerdas, mereka tidak akan terlalu menderita menghadapi musibah yang diterimanya, walaupun orang lain menaruh belas kasihan kepadanya. Tapi saya berbeda dengan mereka. Dalam kepala saya terlalu besar harapan untuk sukses, terlalu besar untuk memberikan yang maksimal, sehingga ketika hasil tidak sesuai harapan terasa sungguh sakit hati ini.

Tapi sudahlah, saya yakin orang lain juga mungkin ada yang mengalami seperti saya. Mengapa ada orang yang gila karena kuliah? Mengapa ada orang yang gila karena bangkrut perusahaannya? Mengapa ada orang yang bunuh diri karena merasakan hidup sebagai beban besar? Mungkin mereka merasakan situasi lebih parah dari apa yang saya alami.

Meskipun saya tidak bisa menjamin bahwa saya tidak akan gila, dan bahwa saya tidak akan bunuh diri, tapi saya sedang berbenah diri untuk tidak melakukannya. Kenapa? Karena melakukan kedua hal tersebut hanya akan membuat malu keluarga saya. Kalau masalah sakit atau tidak, sebenarnya tidak ada yang tahu. Buktinya orang gila tidak bisa kita tanya apakah dia merasa bahwa dia itu sakit? Orang yang mati bunuh diri, tidak bisa ditanya apakah dia merasa sakit ketika bunuh diri? Yang jelas kita melihat orang yang gila tampak menjalani hidup dalam kegialaannya, meskipun orang normal sering menertawakannya; dan orang mati bunuh diri, tidak tampak kembali lagi. Adapun kalau ada yang mengatakan ada hantunya, para ustadz meyakinkan bahwa itu adalah jin, bukan orang yang mati bunuh diri sebenarnya.

Jadi, walaupun semangat menyelesaikan tugas akhir sudah hilang selama berbulan-bulan, dan mungkin orang lain tidak mau memahaminya, tidak jadi buat saya karena yang tahu hanya saya dan Tuhan. Biarlah orang lain menilai berdasarkan yang mereka mau.

Biarlah saya menghibur diri dengan menulis 1000 artikel ini. Semoga saya masih bisa menulis artikel yang ke 5!
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment