Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Sunday, March 10, 2013

Mobil Sebelah Kananku Terjerumus Jurang



Mobil Sebelah Kananku Terjerumus Jurang


Suatu malam, sepulang dari kampus, jalan macet. Antrian tidak terhindarkan, padahal kondisi jalan menanjak. Awalnya, tidak ada yang menarik perhatian, selain tidur, bangun, baca buku, tidur lagi, baca lagi, dan terus berputar-putar kegiatan di kursi Bis yang agak kosong pengunjung. Lumayan dua jok untuk saya sendiri, ini cuku membuatku nyaman, tapi mungkin tidak nyaman bagi penghasilan supir, ya….!


Tiba-tiba, pas di tengah tanjakkan yang jauh dari perkotaan, para penumpak di sebelah pada ribut melihat ke sebelah kanan. Inna lillah, ternyata ada kecelakaan. Sebuah truk mundur, menimpa mobil seperti sedan yang ada di belakangnya. Sedan tersebut menggantung di pagar besi jalan, yang kalau tidak tertahan dapat dipastikan mobil akan terjerumus ke dalam jurang.

Selain melihat sekilas kejadian tersebut dari dalam bis, saya melihat juga reaksi para penumpang yang satu bis denganku. Entah salah lihat atau tidak, mereka tampak memberikan reaksi bermacam-macam, seperti komentar, pendapat, dan lain-lain. Tapi di beberapa penumpang tidak terlihat wajah ketakutan, padahal kami juga sedang ada di tanjakkan itu, yang mana bukan tidak mungkin, bis kita juga bisa mundur, karena pada saat itu sama sekali kendaraan tidak bergerak di tengah-tengah tanjakkan. Di depan ada kendaraan lain, di belakang juga ada kendaraan lain. Kalau bis kami mundur, maka akan senasib dengan mobil yang tadi di atas jurang.

Ada beberapa kemungkinan, sebagian penumpang tidak menunjukkan wajah takutnya, antara lain:
1. Tidak terpikirkan bahwa mereka juga berpeluang untuk celaka
2. Mereka pasrah karena kecelakaan itu ketetapan Allah yang tidak tidak perlu ditakutkan.

Dari kedua contoh kemungkinan di atas, saya berusaha untuk meyakini dan mencoba poin nomor dua. Semoga saja tidak keliru…!

Tapi kadang-kadang, saya khawatir bahwa saya termasuk orang yang mengalami nomor 1. Hal ini berbahaya karena akan menimbulkan reaksi negatif kepada pengidapnya, seperti sibuk menyalahkan orang yang kecelakaan dan lupa berdoa kepada Allah SWT. Na’udzu billah!
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

2 comments:

  1. kalaupun harus mengalami kecelakaan, maka begitulah takdirnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar mas. Saya harus belajar hidup baik-baik bersama takdir

      Delete