Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Thursday, April 25, 2013

Aliran Empirisme


Aliran Empirisme


Dalam matakuliah pengantar pendidikan biasanya mahasiswa belajar berbagai aliran-aliran pendidikanm di antaranya aliran empirisme. Orang yang menganut aliran empirisme memiliki pandangan bahwa perkembangan anak tergantung pada lingkungan (Sulo & Sulo 2005: 194). Dengan bahasa yang spesifik dengan pendidikan dapat dikatakan bahwa prestasi belajar peserta didik itu tergantung pada lingkungan di sekitarnya.


Lingkungan dapat meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat. Anak yang berasal dari keluarga cerdas kemungkinan besar akan cerdas; anak yang berasal dari keluarga shaleh kemungkinan besar akan shaleh juga, dan contoh serupa. Secara konkrit dapat dicontohkan juga, anak yang berasal dari keluarga dokter kemungkinan akan menjadi dokter; anak yang berasal dari keluarga guru kemungkinan akan menjadi guru. Namun kenyataanya tidak sepenuhnya demikian, tidak semua anak yang turunan guru akan menjadi guru juga dalam karirnya, bisa saja jadi militer, jadi pembisnis, atau profesi lain.

Apakah yang dimaksud dengan keluarga adalah ayah dan ibu kandung? Bukan, tapi orang yang memerankan peran orangtua, baik itu disebut orangtua angkat atau orangtua asuh. Jadi, bakat yang diwariskan dari orangtua dipandang tidak memiliki pengaruh besar terhadap anak. Ada pepatah mengatakan bahwa jika bergaul dengan pandai besi, maka kita akan terkena baunya besi; jika bergaul dengan penjualan minyak wangi, maka akan terkena wanginya minyak wangi. Pepatah ini sangat relevan dengan aliran empirisme.

Akan tetapi, ada kenyataan bahwa ada seorang yang berasal dari kalangan miskin yang berhasil dalam meniti karirnya. Ternyata setelah dicari informasi keturunannya, dia berasal dari golongan orang sukses. Karena berbagai alasan dia jadi tinggal bersama orang-orang miskin dan bodoh. Terkait dengan jenis anak ini ada pepatah yang mengatakan: “meskipun disimpan di dalam debu, yang namanya emas tetap saja emas”. Maksudnya kira-kira begini: “meskipun seorang anak diasuh oleh pembantu yang miskin dan tinggal bersama di rumah yang jelek, yang namanya anak raja, tetap saja akan menjadi raja di suatu saat nanti. Hal ini bertentangan dengan aliran empirisme.

Aliran empirisme tidak memandang hebat bakat, keturunan dan titisan, tapi lingkungan menjadi faktor dominan yang mempengaruhi keberhasilan seseorang. Mungkin nasihat yang mengatakan bahwa “hati-hati dalam memilih teman” bisa dikatakan selaras dengan aliran ini. Apakah aliran empirisme merupakan aliran yang paling benar? Atau adakah satu aliran pendidikan yang paling benar? Jawabannya TIDAK ADA. Semua pemikiran, termasuk yang terkait dengan aliran empirisme, sangat dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan atau pemikiran yang menemukannya pertama kali. Jadi, saya menduga aliran empirisme ini terlahir dari seorang pakar pendidikan yang sukses karena dibentuk dengan lingkungannya. Akan tetapi, kita juga tidak menutup mata bahwa ada orang yang sukses, padahal berasal dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang kurang mendukung. Perbedaan real inilah yang mungkin menimbulkan berbagai aliran pendidikan, selain aliran empirisme.

Seberapa jauh lingkungan sekolah dan masyarakat berpengaruh terhadap perkembangan anak? InsyaAllah akan dibahas di artikel lain.

"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment