Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Thursday, April 25, 2013

Manfaat Perencanaan Pengajaran


Manfaat Perencanaan Pengajaran


Sebuah perencanaan itu dianggap komponen penting dalam melakukan usaha untuk mencapai tujuan. Dalam kajian manajemen dikenal istilah POAC, yakni Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Begitu juga dalam proses pembelajaran, perencanaan cukup mendapatkan perhatian serius oleh para pakar pendidikan dalam tataran konsep agar dapat dipraktekkan oleh para guru dan unsur lainnya sebagai praktisi pendidikan.


Dalam sebuah buku dinyatakan bahwa manfaat perencanaan pengajaran adalah sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan (Majid TT: 22). Dalam artikel ini satu kata dan satu frase dari kalimat yang menjelaskan manfaat tersebut dijadikan bahan perenungan, yaitu kata “petunjuk” dan frase “mencapai tujuan.” Perenungan dianggap penting karena untuk menghapal kalimat yang berisi manfaat tersebut sangatlah mudah, tapi dalam pelaksanaannya di lapangan perlu dikaji kembali keakuratannya.

Agara lebih mudah, ambil contoh konkrit saja perencanaan itu dalam bentuk RPP. Dengan melihat manfaat dari perencanaan itu dapat diartikan bahwa kehadiran RPP harus memberikan petunjuk untuk mencapai tujuan pembelajaran. Akan tetapi, sering kali terdengar peserta didik kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan gurunya karena guru terlalu patuh dan tunduk pada RPP. Mengejar materi selesai sesuai jadwal seringkali menjadikan guru lupa atas tujuan utama pengajaran, yakni membuat peserta didik paham.

Apalagi saat ini, dengan dalih peserta didik harus lebih aktif, dengan dalih banyak sumber bacaan selain yang ada di sekolah, sebagian guru membebankan tugas-tugas kepada peserta didik yang mana materinya belum mereka pahami. Di sinilah perlu adanya penyegaran kembali pengetahuan guru agar tidak terlalu kaku, yakni dengan memantau kemampuan peserta didik dalam mengerjakan tugasnya. Berikanlah latihan kemandirian secara bertahap dan tetap berada dalam pantauan guru, bukan sebagai bentuk lepas tanggung jawab guru daripada kewajibannya menyampaikan materi tersebut di kelas. Dengan kata lain, para orangtua kembali dibebankan untuk mengajari anak-anaknya di rumah, dan hasilnya dituai guru di sekolah dalam bentuk skor 0 sampai 100 tanpa merasa bermasalah sedikit pun.

Pada intinya, jadikan proses pembelajaran itu mudah. Lakukanlah bimbingan secara bertahap hingga peserta didik mampu mandiri hingga nyaris 100% belajar tanpa bantuan guru di sekolah. Bangunlah kerja sama yang harmonis antara peserta didik dan guru, agar sebuah proses pembelajaran itu tidak hanya menelurkan tugas-tugas yang bertumpuk begitu saja, tapi keduanya dapat mengambil manfaat dari kegiatan belajar sehari-harinya.

Ingat, buatlah perencanaan agar mempermudah kita dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hilangkanlah alasan pembenaran apapun yang mengarah pada mempersulit siswa menuju keberhasilan belajarnya, karena hanya sebuah kemalasan yang membenarkan alasan tersebut.

"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment