Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Friday, December 27, 2013

Menjelang Ajalku


Akhir tahun sudah mau berlalu. Suasana masih tetap tak mau berubah. Usaha untuk berubah laksana kesia-siaan yang ditebar. Ku palingkan pandanganku dari layar komputer. Ku hentikan tanganku dari menjangkau buku yang tidak tertata di rak.


Beban semakin terasa berat. Ingin sekali melemparkan komputer ini karena barang inilah yang membuat diri ini bercita-cita ingin menjadi orang cerdas. Ingin sekali membakar semua buku yang sudah semrawut di rumah kecilku karena buku itulah aku berani memandang terlalu jauh ke depan.

Aku kecewa, kenapa tidak berpikir seperti orang biasa saja. Keluar sekolah, tak perlu kuliah. Mereka ada yang bekerja di pabrik atau menjadi buruh tani, kenapa aku harus kuliah kalau berujung pada penderitaan?

Ku urungkan semua perusakan karena teringat bahwa semuanya itu dibeli dari keringat ibuku di kampung. Hanya untuk satu unit komputer pun, ibu berani menjual tanah peninggalan ayah yang hanya sepetak, hingga tidak menyisakan sepeserpun untuknya.

Kini, dunia terasa kelam. Datangnya siang tidak membuatku keluar dari kegelapan. Aku tertatih-tatih dalam kebingungan. Derita hidup membuatku buta karya. Doapun terasa tumpul. Mungkinkah semua ini karena dosa-dosaku?

Ku biarkan komputer dalam keadaan mati. Ku biarkan buku-buku tertumpuk-tumpuk sendiri. Ku biarkan itu semua, barangkali saja ada yang memanfaatkan setelah ajal menjemputku.

Mungkin ini saatnya aku harus berubah. Bersiap diri menyambut ajal yang sudah pasti. Apabila semua usaha sudah mentok, di saat semua jawaban doa tak terasa kehadirannya. Saat inilah ajal akan menjadi solusinya.

Ku pasrahkan semuanya. Jangankan benda, ragapun aku berikan. Jangankan raga, nyawapun aku kembalikan. Ku tatap langit-langit yang sudah lama rusak. Ku pejamkan mata ini. Ya Tuhan, aku ingin pulang kepada-Mu, namun aku tak pantas meminta untuk segera, tidak pula pantas untuk menunda.

Namun….
Aku juga, terasa berat di saat tidak merasakan keberadaan-Mu
Ampuni hamba
Ampuni hamba
Ampuni hamba yang banyak dosa ini, ya Allah, ya Rabbi….
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

2 comments:

  1. tetap semangat dan jangan pernah putus asa, apapun yang terjadi Allah selalu melihat dan mendengar :)

    ReplyDelete