Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Saturday, March 29, 2014

Pengamat Politik Pun Kritik Prabowo Atas Jokowi


Setelah saya menilai kritik Prabowi ke Jokowi tidak santun pada artikel sebelumnya, hari ini saya membaca Kompas online  bahwa seorang pengamat politik, Tjipta Lesmana, menilai kritikan Prabowo tentang “adanya calon presiden boneka yang cenderung diarahkan ke Jokowi itu tidak rasional, dan terlalu sadis” [1].


Masih dalam sumber yang sama, pengamat tersebut menambahkan bahwa “Prabowo jangan melakukan kampanye hantam sana-sini karena tidak efektif. Kampanye itu menanamkan attitude di otak masyarakat.”

Dalam artikel lain, dinyatakan bahwa “Pemerhati komunikasi politik, Hamdi Muluk, meragukan penilaian terhadap Jokowi sebagai capres ‘boneka’ bagi Megawati. Menurut Hamdi, Jokowi bukan tipe pemimpin yang mudah dipengaruhi [2].”

Sebelum Megawati memutuskan untuk mendukung Jokowi sebagai capres dari PDIP, capres dari partai Gerinda tersebut tidak terlalu ‘panas’. Tapi kini, ia semakin memunculkan gaya penuh emosinya. Mau nyapres atau…?

Sebenarnya saya sedikit menyayangkan sikap ‘negatif’ Prabowo saat ini karena tidak dipungkiri bahwa beliau merupakah salah satu capres terkuat setelah Jokowi. Bahkan ada rumor apabila Prabowo pandai memilih Cawapres, seperti Abraham Samad ketua KPK, ada kemungkinan kemenangannya menjadi ‘ancaman’ buat kemenangan Jokowi.

Apakah Prabowo memiliki intrik di balik sikap ‘emosionalnya’ untuk memenangkan Pilpres 2014? Entahlah. Yang jelas, sekarang Jokowi mulai berani mengeluarkan celotehannya bahwa Cawapres-nya JK.

Walaupun Jokowi menjelaskan bahwa JK itu diambil dari namanya: “Kalau tanpa JK, kan jadi O’owi”, saya sedikit menduga Jokowi sedang mempertimbangkan untuk mengajak JK maju menjadi Cawapres-nya.

Apakah JK mau jadi Cawapres?
Untuk sementara ini, saya melihat JK itu orangnya tidak terlalu ‘jaim’. Beliau tidak terlalu protokoler. Jadi, mungkin-mungkin saja tokoh Golkar ini bersedia jadi pendamping Joko Widodo menuju kursi istana tahun ini.





Sumber:
[1] indonesiasatu.kompas.com/read/2014/03/29/1021432/pengamat.sindiran.prabowo.terlalu.sadis?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp
[2] indonesiasatu.kompas.com/read/2014/03/29/1322200/pengamat.sebutan.capres.boneka.untuk.jokowi.tidak.beralasan.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp

"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment