Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Wednesday, April 23, 2014

Benarkah Sekretaris Seksi Itu Jodohku?

“Permisi, Mas. Boleh masuk?” Kata Reni. “Ya, silahkan, masuk saja!” Setelah berdiri di dekat mejaku, Reni bicara lagi: “Ini Mas, sekretaris baru yang dapat membantu aktivitas Mas di sini. Namanya Mbak Rina.”

Setelah mendengarkan penjelasan Reni, mata saya tertuju ke Rina, sekretaris baru. “Ya, ampuuuun. Enggak salah nih? Jangan-jangan mimpi nih.” Aku nyubit tangan kiri sedikit, untuk memastikan bukan mimpi. Ternyata sakit. “Oh, ini benar-benar terjadi.” Hatiku terus bicara sendirian.


“Mas!!!” Suara Reni mengagetkanku yang bengong dari tadi. “Mbak Rina ini saudara Pak Direktur juga, Mas.” Wajah Reni agak malu-malu karena sudah agak lama tahu siapa aku, seorang atasannya yang tidak terlalu peduli dengan penampilan, cenderung mendukung perempuan berpakaian tertutup.

Namun kini, di hadapanku jauh dari prediksi sebelumnya. Seorang bidadari cantik sekali, memiliki senyuman sangat manis, sangat rapih, namun….

Itu dia bajunya… bagian atasnya terlalu ketat, yang membuat wajahku tak berani menatap lurus ke depan. Ku tundukkan kepala seperti mau melihat arsip di meja, eh… terlihat roknya terlalu jauh di atas lutut. “Waduuuuuh….! Harus menatap ke mana aku? Masa terus-terusan menatap wajahnya, kan itu kedipan matanya membuat jantungku enggak karuan.” Hatiku belum berhenti bicara.

“Oh, terimakasih ya Mbak Reni.” “Sama-sama, Mas. Mari!” Reni pamitan keluar ruangan. “Silahkan duduk Mbak Rina!” “Terimakasih Pak”, kata Rina. Rupanya dia masih enggak berani memanggilku Mas. Padahal hampir semua bawahan di kantor ini suka memanggilku Mas Komar agar tidak terlalu ada jarak antara atasan dan bawahan.

“Maaf, apa yang bisa saya bantu Pak?” Rina tampaknya sudah mulai siap bekerja. Ia sudah duduk lebih nyaman di kursinya.

Mendengar suaranya yang mendayu-dayu, saya semakin gelagapan. “Duh, kenapa sih jadi dag-dig-dug begini. Kan aku ini atasannya. Jangan-jangan aku terjatuh dalam pandangan pertama. Tapi enggak kebayang, Emak di kampung nangisnya melihat calon menantu kaya Rina. Ah Enggak ah, jangan kepikiran jauh gitu. Kan ini urusan kerja kantor.” Aku terus menata hati agar bisa berjalan dengan baik.

“Oooh, agar lebih akrab, panggil saja saya Mas Komar ya… Biasanya saya agak kesulitan mengatur jadwal pertemuan, seminar, dan merapihkan slide seminar agar tidak terlalu sederhana. Kerjaan lainnya, nanti saja dibicarakan lagi sambil berjalan. Apalagi Mbak Rina kan baru hari pertama bergabung. Sekarang silahkan melihat-lihat dokumen ini sambil santai, sambil sesekali ngobrol juga boleh deh. He..he..”

“Baik, Pak! Eh Mas….” Rina tersenyum dengan lesung pipitnya.


Kok, dadaku dag-dig-dug lagi. “Apakah ini jodohku? Ah enggak mungkin. Ini ibarat langit dan bumi. Kata Emak, nyari jodoh itu harus yang cantik, minimal cantik agamanya. Lha ini, membuat mataku terpenjara!” Bisikan hatiku membuatku nyengir sedikit sambil mendekat ke laptop agar tidak kelihatan sekretaris seksiku.
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

1 comment:

  1. hahaha, mantap, humor tingkat tinggi, bikin ketawa ga henti henti hahaha

    ReplyDelete