Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Friday, February 6, 2015

Gaji PNS DKI Naik, Si Kaya Masuk Jalur Transjakarta, Anda Iri?

Ahok mewacanakan gaji PNS DKI naik hingga lebih dari Rp 33 juta, para PNS di daerah lain ikut-ikutan demo ingin naik gaji juga…..! Hiks…hiks… mereka tidak berpikir beban kerja Jakarta dan daerah lain berbeda. Sebagian dari mereka mikirnya hanya duit, bukan karya apa yang harus dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Ngeri juga…..!

Ahok mewacanakan kendaraan pribadi boleh masuk jalur Bus Transjakarta, asal BAYAR!!! Sebagian orang menolak karena itu diskriminatif.

Kalau alasannya jalur Transjakarta akan bertambah macet, lebih pas. Akan tetapi, kalau diskriminatif, rasanya kurang pas. Ya legowo saja, kalau kita tidak mampu, ya tidak mampu; kalau kita miskin, ya legowo saja hidup seadanya dan semampunya.


Legowo ini sangat penting karena banyak orang miskin saat ini ingin hidup seperti orang mewah. Kita lihat, ada orang miskin yang terlilit utang hanya untuk mengadakan pesta pernikahan agar mirip orang kaya. Katanya: “Nikah kan sekali seumur hidup”.

Banyak mahasiswa yang baru masuk kuliah sudah minta dibelikan berbagai gadget mahal. Katanya: “Ini kan jaman TI, masa mahasiswa tidak punya gadget keren!”

Makanya, didik diri dan anak kita agar semakin rajin legowo! Memang betul, kita harus mengingatkan agar orang kaya tidak hidup mewah, tapi lebih penting lagi kita sebagai orang miskin tidak so kaya, so keren, so penting!

Herannya lagi, kenapa kita terlalu sewot begitu saja terhadap wacana Ahok tersebut, padahal Ahok pernah berkata kira-kira begini: “Sekarang kita pasang tarif 1 juta. Kalau masih banyak kendaraan pribadi masuk jalur Transjakarta, kita naikkan lagi!”

Saya menangkap pesan tersebut, Ahok tetap bersikeras untuk mengatasi macet di DKI.

Saya ingat juga, ketika Jokowi lambat membuat keputusan terkait calon Kapolri. Banyak orang kenapa sih Jokowi tidak tegas. Bahkan salah satu anggota DPR pun mengatakan kira-kira begini: “Kalau lantik ya segera lantik!”

Padahal yang saya duga dari situasi sulit Jokowi antara lain:

1. Jokowi harus berpikir kuat karena keputusannya mungkin berseberangan dengan PDIP. Kalau Jokowi tidak mau menjadi pemimpin baik, maka langsung saja lantik Pak BG karena ia didukung PDIP. Tapi kan Jokowi harus memperhatikan tuntutan publik.

2. Langsung lantik BG? Hiks…hiks.. kenyataanya tidak mudah begitu saja. BG dilantik, publik bergejolak karena tidak mau dipimpin tersangka. Boleh jadi Jokowi bernasib mirip Gusdur. Nah, Jokowi kan harus mikir lagi.

3. Banyak orang menentang Tim 9 (Tim Independen), apalagi tanpa Kepres. He…he.. padahal syah-syah saja presiden minta nasehat dari tokoh negara yang mana kita tahu anggota Tim 9 tampaknya bagian terbaik tokoh bangsa. Kalau Tim 9 diisi para koruptor, baru masalah!

Begitu juga dengan adanya ungkapan nyinyir karena gubernur DKI ganti-ganti cara untuk mengatasi kemacetan Jakarta. Padahal tidak terlalu salah kalau banyak cara dilakukan walaupun belum berhasil, yang penting tujuannya tetap “mengatasi macet demi kepentingan masyarakat”.

Nah, sebaiknya bangsa Indonesia, tidak terlalu sering berpikir di permukaan (Jangan terlalu dangkal!!!!), tapi sekali-kali berpikir: Bagaimana ya seandainya saya jadi gubernur DKI, bisa enggak ngurus macet DKI? Bagaimana ya seandainya saya jadi presiden, bisakah membuat keputusan cepat terkait KPK vs Polri vs BG?

Dengan berpikir tidak terlalu dangkal, kita tidak akan terlalu reaktif nolak langkah pemimpin yang tidak biasa dilakukan oleh pemimpin lain. Namun kita akan sering berpikir:

1. Jakarta macet, gubernurnya masih belum bisa ngatasi, apa yang harus AKU lakukan agar mengurangi macet?

2. Presiden lambat sekali membuat keputusan terkait KPK vs Polri vs BG, apa yang harus AKU lakukan untuk memberikan masukan kepada presiden, minimal tidak selalu menyalahkan pemimpin?

PRINSIPNYA:
Apa yang harus AKU berikan, bukan hanya menunggu Apa yang AKU terima dari orang lain.

"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment