Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Saturday, October 24, 2015

Tuntutlah Ilmu Ke Negeri China Dalil Hadits dan Bahasa Arab

Hello Katabah!
Dalil hadits tentang kewajiban menuntut (mencari) ilmu pada posting ini sangat populer dan sering digunakan, baik oleh para ustadz maupun anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang sedang belajar agama. Ini bunyinya:


اُطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ فَإِنَّ طَلَبَ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، اِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَضَعُ اَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضَاءً بِمَا يَطْلُبُ

Artinya:
“Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri China, karena mencari ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Sesungguhnya malaikat mengembangkan sayapnya kepada penuntut ilmu, merasa senang terhadap ilmu yang dituntutnya.” (H.R. Ibnu Abdul Barri)

Hadits tentang menuntut Ilmu di atas biasanya hanya dikutip pendek saja, yaitu:

اُطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ

Artinya:
“Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri China.”


Belajar Bahasa Arab
Dari penggalan hadits di atas, kita menemukan:
Kata “uthlubu” (اُطْلُبُوْا) sebagai fi’il amar (kata kerja perintah) yang ditujukan untuk kata ganti (dlammir) “antum (اَنْتُمْ). Kita bisa mengingat wazan “unshuru” (اُنْصُرُوْا) pada buku Tashrif atau Ilmu Sharaf.

Jadi, “uthlubu” (اُطْلُبُوْا) berasal dari dua kata dasar, yakni:
Fi’il madhi “thalaba” (طَلَبَ) berubah menjadi fi’il amar “uthlubu” (اُطْلُبُ)
Dlammir “antum” (اَنْتُمْ) dipendekkan menjadi huruf wawu dan alif saja (وْا)

Mengapa dibaca “ilma”, bukan “ilmi”?
Karena kata “ilma” tersebut berkedudukan sebagai obyek (maf’ul bih). Kita tahu bahwa maf’ul bih dalam kalimat bahasa Arab harus dibaca nashab yang mana salah satu tandanya adalah fathah.

OK. Itu dulu penjelasannya. Mari kita menuntut ilmu….! :D


Artikel Terkait:

"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

2 comments:

  1. tapi sayangnya hadits tersebut menurut para ulama ahli hadits adalah daif

    ReplyDelete
  2. Hadist dhoif...ketika suatu perso,an tentang subjek tersebut tidak ditemukan dalam hadist Sahih maupun hasan maka hadist Dhoif bisa dipakai sebagai Hujah atau hukum...karena sebaik- baik hasil Itighat ( pendapat ) seseorang..masih jauh lebih baik derajat hadist yg Dhoift.....kata Imam Hambali...jika ada hadist Dhoif dan ada pendapat orong kebanyakan maka aku lebih memilih...Hadist Dhoif...

    ReplyDelete