Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Tuesday, May 24, 2016

Membangun Desa Dgn 2 Kunci Sukses



Hello Katabah!
Tulisan ini saya dedikasikan buat sahabatku yang berjuang menjadi salah satu perangkat desa. Semoga nanti bisa menjadi kepala desanya.


Walaupun belum pernah mengkaji tentang bagaimana membangun desa yang baik, saya pernah mendapatkan teori e-government yang menyatakan bahwa 2 hal bisa menjadi salah satu ciri kunci suatu pemerintahan, yaitu: transparansi dan partisipasi.

1. Transparansi
Kita harus berani memberitahukan pertanggung jawaban kepada masyarakat, bukan hanya kepada perangkat desa. Laporan pertanggung jawaban tersebut biasanya lebih ditekankan pada keuangan.

Jika kita mampu, maka transparansi tentang program-program apa yang telah dan akan dilakukan itu akan lebih bagus.

Transparansi itu memang mudah dikatakan, tapi membutuhkan keberanian untuk mempraktekkannya, apalagi kalau jiwa kita masih ada keinginan untuk korupsi.

2. Partisipasi
Yang dimaksud partisipasi di sini bukan hanya keikut-sertaan semua perangkat desa, tapi masyarakat harus diberikan ruang untuk berpartisipasi aktif, baik memberikan ide, kritik, maupun terlibat langsung dalam berbagai program.

Saya berpendapat bahwa desa hebat itu bukan hanya desa yang memiliki banyak warga kaya. Akan tetapi, desa hebat itu adalah sebuah desa yang mampu mengajak warganya untuk ikut saling membantu menuju kesejahteraan bersama. Susah/senang harus dihadapi secara bersama-sama. Ini hanya teori? Ya, selama kita tidak mempunyai keinginan yang sungguh-sungguh untuk mengabdi, maka teori tersebut hanya teori semata. Akan tetapi, jika kita bertekad keras mempraktekannya, maka segera akan menjadi kenyataan.

Contoh:
Desa mengajak warga untuk membangun sistem pertanian bersama. Para petani yang punya sawah menyetorkan sebagian sawahnya untuk diolah bersama. Pihak desa mengundang pakar pertanian agar memberikan tips panen maksimal.

Setelah panen hasilnya dibagi berdasarkan luasnya sawah masing-masing. Pihak desa jangan mengambil untung terlalu besar karena kita harus mempekerjakan pula para petani yang tidak punya lahan (buruh kasar).

Bahkan saya sering berharap, seandainya pihak desa sudah memperoleh penghasilan sebesar UMR, maka jangan dulu rakus meraup bagian dari keuntungan yang diperoleh sistem pertanian tersebut, tapi ciptakanlah lapangan kerja baru yang lainnya, seperti peternakan, kerajinan tangan, penampungan barang bekas, bantuan biaya pendidikan, dan lain-lain.

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menasehati, tapi hanya menyampaikan cita-cita saja yang pernah ada di benakku yang belum terjun langsung ke desa. Semoga berhasil sahabatku…!
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)