Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Wednesday, June 8, 2016

Tanaman Hias Tercantik Setelah Lebaran



Hello Katabah!
Ada rencana mudik setelah Lebaran. Rumah saya di kampung nun jauh di sana. Walaupun jauh, tapi memiliki banyak keindahan yang tak mungkin terlupakan. Alami bangeeet…! Cisewu Garut Selatan, oh cintaku….!


Di kampung saya relatif mudah menemukan bunga-bunga yang indah. Tapi belum tentu ada di pekarangan rumah. Ketika SMA, saya pernah menemani kakak mencari bunga-bunga cantik ke gunung kecil. Namun, entah bagaimana sekarang nasib bunga itu karena kakak sudah tidak mempedulikannya.

Kenapa tidak peduli?
Dua kakakku lebih suka fokus memelihara kebun cengkeh dan lada walaupun hanya kebun kecil mungil. Setelah pulang ngajar dari sekolah, mereka asik ngobrol dengan cengkeh dan lada di kaki Gunung Gedogan tanpa mempedulikan aku yang kesepian di kota. Ha..ha..

Kenapa saya tidak berkebun cengkeh juga?
Jawabannya singkat: Belum ada modal. Ha..ha…

Kalau di kampung ada tanah desa yang sudah lama dipelihara oleh kakak yang diwaris-garapkan dari ayahku (almarhum) tercinta. Di kota? Weleh-weleh untuk rumah pun harganya selangit untuk kantong seorang blogger pemula.

Kalau ada rizki, nanti saya ingin juga mencari tanah murah yang bisa terjangkau 1 atau 2 jam dari rumah. Saya ingin berkebun juga walaupun kecil-kecilan. Tapi itu rencana nanti…..sekarang harus fokus dulu ke tanaman hias di halaman rumah.

Tanaman hias tercantik apa yang ingin dicari di kampung? Ini mah kalau ada ya…., yang tidak perlu naik gunung dulu. Ini nih di antaranya:

1. Anggrek Bulan
2. Kembang kertas
3. Kembang ros yang beda
4. Rumput Jepang
5. Bunga lain yang ada saja akan saya bawa. Hiks…hiks.. Yang penting masuk tas bersama laptop.

Oh iya satu lagi yang mau cari, pohon Beringin. Mudah-mudahan ada benih pohon Beringin di taman makam pahlawan dekat rumahku. Kalau enggak ada, berarti harus rantingnya saja (setek).

Saya lupa lagi penulisan “setek” yang benar. Maklum bertemu dengan istilah “setek” itu dulu saat masih belajar Biologi di SMA. Intinya, maksud  “setek” di sini adalah ranting pohon hijau yang dipotong untuk ditanam kembali. Benar enggak ya….?

"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)