Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Friday, February 20, 2015

Membedakan Idhafah dan Na’at Bahasa Arab

Menurut Akhmad Munawari, Idhafah adalah penyandaran suatu kata kepada kata lain sehingga menimbulkan pengertian yang lebih spesifik.

Bagi pemula, melihat pengertian di atas agak membingungkan. Saya biasanya lebih paham dengan melihat contoh dalam bahasa Arabnya.

Baiklah, kita lihat contoh dan penjelasannya berikut ini:
Contoh:
مَسْجِدُ الْجَامِعَةِ
(mesjid kampus)

سُوْرَةُ الْفَاتِحَةِ
(surat al-Fatihah)

Saya memahami Idhafah itu sebagai pelesapan (penyembunyian) suatu huruf. Tidak muncul dalam tulisan Arabnya, tapi jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan lebih terlihat.

Ini penjelasannya…..

مَسْجِدُ الْجَامِعَةِ
Contoh di atas diterjemahkan “mesjid kampus”

Namun kalau kata tersembunyinya dimunculkan maka menjadi begini:
مَسْجِدُ لِلْجَامِعَةِ
Perhatikan! Sekarang contoh di atas jadi berubah, dari al-jaami’ati menjadi “liljaami’ati” artinya “mesjid milik kampus”.

Kita ingat bahwa ‘lam’ adalah salah satu huruf jar yang bisa mengkasrahkan kata benda sesudahnya.

Contoh lain dari pengaruh dimasukki huruf ‘lam’:
لِلهِ
(milik Allah)


لِمَدْرَسَةٍ
(milik sekolah)


سُوْرَةُ الْفَاتِحَةِ
(surat al-Fatihah)

Namun kalau kata tersembunyinya dimunculkan maka menjadi begini:
سُوْرَةُ عَنِ الْفَاتِحَةِ
Dapat diterjemahkan menjadi “surat tentang al-Fatihah”.


Contoh lain:
كِتَابُ الْعَرَبِيَّةِ
(Buku bahasa Arab)

Lengkapnya begini:
كِتَابُ عَنِ الْعَرَبِيَّةِ
(Buku tentang bahasa Arab)

Kenapa dibaca ‘arabiyati’?
Karena didahului ‘an’.

Memangnya kenapa kalau didahului ‘an’ harus dibaca ‘arabiyati’?
Karena ‘an’ itu huruf jar yang biasanya mengkasrahkan kata benda setelahnya.


Jadi, perbedaan cara baca na’at dan idhafah antara lain:
Dalam na’at, kata yang pertama dan kedua harus memiliki sakal sama
Misal:
“masjidun kabiirun” artinya “mesjid yang besar”

Sedangkan dalam idhafah, kata kedua harus dikasrahkan.
Misal:
“masjidu al-madrasati” artinya “mesjid sekolah”
Arti lengkapnya: mesjid milik sekolah


Ini contoh idhafah dalam kalimat bahasa Arab lengkap:
ذَهَبْتُ اِلَى مَسْجِدِ الْمَدْرَسَةِ
(Saya pergi ke mesjid sekolah)

Arti lengkapnya:
(Saya pergi ke mesjid MILIK sekolah)

Mungkin ada juga yang bertanya: “Kenapa ‘masjidi’, bukan ‘masjidu”? Inilah indahnya belajar bahasa Arab, kita harus sering mikiiiiir. He..he..


Kalimat bahasa Arab di atas dibaca ‘masjidi’ karena didahului ‘ila’, dan ‘ila’ adalah huruf jar yang biasa mengkasrahkan kata yang setelahnya.

Related Posts:
Kendala Belajar Bahasa Arab Otodidak
Kalimat Aktif-Pasif (Fi’il Mabni) Bahasa Arab

Tata Bahasa Arab Lengkap
Percakapan Bahasa Arab Lengkap
Cara Membaca Arab Gundul
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment