Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Thursday, October 29, 2015

Membaca Yasin Dalil Hadits dan Bahasa Arab

Hello Katabah!
Kebiasaan membaca Surat Yasin mungkin sudah menjadi hal yang seolah-olah wajib bagi mayoritas Muslim Indonesia. Saya menemukan kebiasaan ini di beberapa daerah yang ada di Jawa Barat.

Ada syukuran ini, baca Yasin. Ada syukuran itu, baca Yasin. Ada yang sakit, baca Yasin. Ini yang saya tahu salah satu dalilnya:


اِقْرَءُوْا عَلَى مَوْتَاكُمْ سُوْرَةَ يس

Artinya:
“Bacakanlah Surat Yasin kepada orang yang hampir meninggal dunia di antara kamu.” (HR. Ahmad)

Dalil di atas belum secara jelas menyatakan wajib atau sunat. Jadi, saya harus mencari lagi referensi yang lebih eksplisit dan shahih.


Belajar Bahasa Arab
Untuk memahami teks bahasa Arab seringkali saya harus memindah-mindahkan posisi kata sehingga dapat dipahami menurut ilmu tata bahasa yang telah saya pelajari.

Contohnya, hadits di atas juga mengharuskan saya melakukan pemindahan kata, baru-lah agak paham alasan i'rab-nya.

اِقْرَءُوْا عَلَى مَوْتَاكُمْ سُوْرَةَ يس
Saya ubah seperti ini:
اِقْرَءُوْا - سُوْرَةَ يس  - عَلَى مَوْتَاكُمْ

Nah, kalau posisinya sudah diubah, maka saya bisa lebih mudah menebak mana maf’ul-nya, yakni سُوْرَةَ يس. Kalau sudah begitu, saya jadi tahu, mengapa dibaca “surata”, bukan “suratu” maupun “surati”. Alasannya adalah karena maf’ul itu biasanya berharokat fathah.

Cara pemindahan kata tersebut boleh-boleh saja selama kita tidak bermaksud mengubah teks asli dari haditsnya. Hal serupa biasa kita jumpai dari teks Arab lain, bahkan bagian dari ayat Quran, yaitu:

Dalam Q.S. al-Fatihah, kita menemukan ayat:
الْحَمْدُ لِلهِ
(Arti harfiah: Puji itu bagi Allah)

Sementara itu, ketika kita melakukan takbir Idul Fitri, suka membaca:
وَلِلهِ الْحَمْدُ
(Arti harfiah: Bagi Allah, puji itu)

Bukankah kedua teks Arab di atas hampir sama artinya ya…? Nah, sekali lagi nih, pemindahan susunan kata pada hadits tadi di atas, saya terinspirasi dari kedua kalimat di atas yang sudah jelas adanya dan biasa kita baca.


Artikel Terkait:

"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment