Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Kontak | Gmail | Uang Adsense
Audit Sistem Informasi
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Pengobatan Ruqyah
Daftar Isi | Skripsi SI | B. Arab | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab

Saturday, November 7, 2015

Islam Agama Yang Diridhai Allah Dalil Quran dan Bahasa Arab

Hello Katabah!
Agama apa di muka bumi ini yang diridhai Allah? Agama apa yang sempurna? Jawabannya adalah Islam sebagaimana tertulis dalam penggalan Q.S. al-Maa`idah [5]: 3 berikut ini:


الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْإِسْلَمَ دِيْنًا

Artinya:
Pada hari ini, telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.

Kalau meminjam penggalan ini:
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى
(Dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku)

ada orang yang meyakini bahwa setiap orang pasti diberi rizki seperti halnya burung-burung yang bisa makan walaupun tidak diberi akal dan pikiran seperti manusia. Bahkan mungkin saja dengan dalil di atas, sebagian orang berpendapat bahwa semua orang bisa kaya.

Tapi saya memahami ayat di atas bahwa Allah SWT menyuruh pandai bersyukur nikmat. Tidak ada jaminan bahwa setiap orang akan bisa kaya karena analogi burung pun menunjukkan bahwa memang ada burung yang bisa makan, tapi jangan lupa bahwa ada juga burung yang mati kelaparan.

Bukankah telah Allah “cukupkan”?
Mungkin kata “kucukupkan” di sini memberi pesan bahwa kita harus pandai bersyukur. Ketika ada peluang menjadi kaya, maka gapailah! Namun, walaupun hidup serba susah, maka tetaplah bersyukur karena kemiskinan tidaklah menunjukkan bahwa nikmat Tuhan itu kurang. Boleh jadi, dengan kemiskinan akan membuat kita lebih dekat dengan Tuhan. Benar-benar tergantung kita menyikapi takdir Tuhan yang sedang dihadapi.

Catatan:
Yang saya paparkan di atas, apabila “nikmat” diidentikan dengan “harta” atau “uang”.


Belajar Bahasa Arab
Kata “أَكْمَلْتُ” (artinya: Aku sempurnakan) menunjukkan bentuk lampau (fi’il madhi) yang digunakan untuk dlammir “ana” (انا).

Kalau fi’il tersebut dipisahkan dari dlammirnya, maka seperti ini:
أَكْمَلُ + تُ
تُ” merupakan kependekan dari “ana” (انا) yang diletakkan pada akhir fi’il madhi.

Jika dlammir “ana” (انا) diganti dengan “nahnu” (نحن), maka akan seperti ini:
أَكْمَلْنَا


Artikel Terkait:

"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment