Awalnya, kita mengenal status akreditasi Program Studi (Prodi) terdiri atas A, B, dan C. Selanjutnya belum lama ini berubah menjadi Unggul, Sangat Baik, dan Baik. Ada yang mengkonversikan seperti ini: Unggul= A, Sangat Baik= B, dan Baik= C.
Sedangkan Batch 3 yang Asesmen Lapangannya dilaksanakan pada bulan November 2025, status akreditasi berubah menjadi Unggul, Terakreditasi, dan Tidak Terakreditasi.
Tentu saja, sebagian kalangan merasa kasihan untuk yang awalnya memiliki akreditasi Sangat Baik sekarang menjadi Terakreditasi seakan-akan jadi sejajar/selevel dengan yang awalnya Baik.
Akan tetapi, kalau melihat skor yang diperoleh, masih mencantumkan Terakreditasi dengan skor berapa? Jadi, di sertifikatnya hanya disebutkan Terakreditasi, sedangkan di SK-nya disebutkan Terakreditasi dengan skor sekian.
Bisa saja kita mengkategorikan bahwa kalau ada Prodi memperoleh status Terakreditasi dengan skor di atas 300, maka itu berarti Sangat Baik (B). Sedangkan jika statusnya Terakreditasi dengan skor di bawah 300, maka itu berarti Baik (C). Ini hanya untuk pegangan sendiri saja karena setahu saya pemerintah mengubah status akreditasi itu sederhananya ingin kampus itu tumbuh dengan jujur dan natural, bukan muncul sangat baik hanya pada saat akreditasi. Tong diaya-ayakeun... hehhe
Sedangkan status Unggul untuk sebagian universitas tidak terlalu berani mengejarnya karena ada syarat yang menggiring ke aktivitas kampus di level internasional. Ada juga yang mengatakan bahwa disarankan doktornya lebih dari 50%, tapi ya di Indonesia kan doktor itu harus publikasi internasional juga ya.. Sama saja internasional :)
|
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via Tiktok: @katabahcom."
|
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
|
No comments:
Post a Comment